Skip to main content

AH Thony : Pengembangan Kawasan Wisata Dolly Masih Jalan Ditempat

SURABAYA I Mediabidik.Com – Pengembangan kawasan Dolly Surabaya sebagai sentra ekonomi rakyat perlu keseriusan lebih dalam dari Pemkot Surabaya.

Demikian diungkapkan Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH. Thony di Surabaya, Senin (10/07/2023).

Ia menjelaskan, semangat Pemkot Surabaya menyulap Dolly sebagai sentra ekonomi rakyat, pusat pendidikan, kerajinan ini perlu diseriusi lebih dalam.

"Semangat awalnya begitu besar, tapi mengapa sampai saat ini sepertinya pengembangan kawasan Dolly masih jalan di tempat," ujar AH. Thony.

Politisi Gerindra Surabaya ini menambahkan, selain UMKM, pengembangan ekonomi kreatif untuk kawasan Dolly sudah sering kita dengar.

Terpenting, kata AH. Thony, identifikasi pengembangan kawasan eks lokalisasi Dolly ini, Pemkot Surabaya harus bekerjasama dengan pihak lain untuk melakukan riset dan penelitian.

Padahal, tegas AH. Thony, semua pelatihan, pendampingan kepada pelaku UMKM Dolly sudah dilakukan Pemkot Surabaya, namun sepertinya belum juga tumbuh dan berkembang pesat.

"Harusnya ada langkah kongkret, bagaimana produk dari pelaku usaha di kawasan Dolly bisa melaju di pasar komersial," tutur anggota Fraksi Gerindra Surabaya ini.

AH. Thony kembali mengatakan, apapun yang akan dikembangkan Pemkot Surabaya untuk kawasan Dolly, kami sebagai pimpinan dewan setuju saja. 

Dirinya kembali menambahkan, baik itu pengembangan sebagai sentra ekonomi kreatif, ekonomi kerakyatan, juga sentra wisata religi karena disitu ada makam Mbah Kapiludin di gang Dolly, silahkan saja.

"Yang penting bagaimana keseriusan dalam merealisasikannya, itu kuncinya," pungkasnya. (red)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh