Skip to main content

DPRD Surabaya Respon Keluhan Puluhan Warga Kampung 1001 Malam Krembangan

SURABAYA I Mediabidik.Com - Mochamad Machmud Anggota Komisi A DPRD Surabaya mengaku kaget dan sangat prihatin ketika mendengar keluhan puluhan warga kampung 1001 malam Krembangan yang telah direlokasi ke Rusunawa Benowo ternyata masih menanyakan kejelasan nasibnya.

Terlebih lagi menurut pengakuan Sigit Santoso selaku salah satu penghuni yang juga sebagai Ketua Paguyuban Kampung 1001 Malam mengatakan, bahwa hingga saat ini belum merasakan peningkatan atau perbaikan ekonominya. Bahkan warga yang sebelumnya sebagai pengamen namun saat ini masih tetap bekerja sebagai pengamen.

"Bagaimana ndak mengamen, lah wong sampai saat ini belum mendapatkan pekerjaan, padahal mereka mau pindah karena ada iming-iming mendapatkan fasilitas pekerjaan dan selama tiga bulan akan mendapatkan makan dari pemerintah. Ternyata, diberikan uang dan itu hanya cukup satu bulan saja, sementara untuk sekolah anak-anak kita masih di tempat yang lama, jadi kita malah banyak mengeluarkan biaya transportasi, karena semakin jauh lokasi sekolahnya," tegas Sigit, Selasa (04/07/2023).

Mochamad Machmud yang biasa akrab disapa Abah Machmud mengatakan, seharusnya Walikota itu jangan hanya memindah masalah. Karena menurut Machmud, warga Kampung 1001 Malam itu bukan warga Surabaya.

"Masalah harus diselesaikan, jangan hanya memindah masalah. Apalagi masih ada yang bekerja mengamen. Ini malah menciptakan masalah baru, karena Surabaya adalah kota besar. Begitu pula dengan tingkat moral dan sosialnya yang tinggi," ungkap Machmud, Rabu (05/07/2023).

Machmud mengatakan, para warga Kampung 1001 Malam tidak memiliki rumah atau T4 (Tempat Tinggal Tidak Tetap), oleh karena itu mereka menghuni dibawah kolong jembatan. Maka dari itu, jika Pemkot berniat hendak mengentaskan mereka dari garis kemiskinan, maka menurut Machmud, Pemkot harus segera menuntaskan.

"Saya juga heran, ketika tiba-tiba warga Kampung 1001 Malam dimasukan ke dalam rusun. Padahal penghuni rusun yang lebih dulu menghuni itu malah disuruh keluar karena dianggap tidak lagi memenuhi syarat," kata Machmud.

Abah Machmud mengkhawatirkan, jika penghuni lama yang telah mapan bekerja dan keluar dari garis kemiskinan, maka bisa kembali miskin dikarenakan harus kontrak rumah dan akan menciptakan angka kemiskinan baru.

"Ini akan menciptakan angka kemiskinan baru. Sementara warga Kampung 1001 Malam itu disuruh masuk rusun. Apalagi tanpa disertai pekerjaan yang layak dan manusiawi," ujar Machmud.

Ketua Fraksi Demokrat DPRD Surabaya ini juga mengaku selalu memantau relokasi warga Kampung 1001 Malam. Selain di Rusunawa Benowo, sebagian besar warga Kampung 1001 Malam juga direlokasi ke Rusunawa Balas Klumprik dan Sumur Welut.

"Seharusnya Pemkot harus mempertimbangkan ulang jika menempatkan warga Kampung 1001 Malam di Rusunawa Benowo. Karena yang saya dengar, orang-orang Benowo sendiri yang sebelumnya telah mendaftar untuk mendapatkan rusun juga harus menunggu bertahun-tahun," ucap Machmud.

Mantan Ketua DPRD ini meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk segera menuntaskan persoalan warga Kampung 1001 Malam. Termasuk fasilitas lapangan kerja dan sekolah, serta kepengurusan adminduk.

"Intinya, kalau warga Kampung 1001 Malam itu mau dikasih tempat ya monggo silahkan. Saya pun meminta Pemkot jangan setengah-setengah. Saya juga minta warga yang telah lebih dulu menghuni di rusunawa jangan diusir, karena itu bukan penyelesaian masalah kemiskinan," tandas Machmud.

"Di Romokalisari, Balas Klumprik, dan di rusunawa lain itu kan masih antri ribuan orang. Lha kok tiba-tiba diganti orang baru, mana bisa ini menjadi baik? Justru ini malah menambah angka kemiskinan," pungkas, "Anggota Komisi A DPRD Surabaya. (red) 

Comments

Popular posts from this blog

Ketua Umum KONI Jatim M Nabil: Laga FIFA U-17 Moment Menentukan Timnas Indonesia ke Depan

SURABAYA|Mediabidik.Com - Ketua Umum KONI Jatim M Nabil mengemukakan, perhelatan laga sepak bola international U-17 di Indonesia, menjadi moment menentukan bagi Timnas Indonesia 50-10 tahun ke depan.  "Momen luar biasa, yang harus dimaksimalkan oleh semua stakeholder sepakbola nasional. Mulai dari klub hingga pemerintah. Kesempatan ini sangat jarang terulang. Hasilnya saya harapkan jadi fondasi kerangka timnas senior nanti," kata Nabil, pada Rabu (8/11/2023). Menurutnya, skuat Timnas U-17 besutan Bima Sakti Tukiman, tiga di antaranya berasal dari Jatim. Termasuk striker andalan Arkhan Kaka Putra Purwanto yang kini memperkuat Persis Solo. Yang paling istimewa, tentu saja keberadaan Figo Dennis Saputrananto. Pemain muda Persija Jakarta itu berasal dari satu daerah dengan M Nabil, yakni Kota Probolinggo. "Banyak pemandu bakat yang tertuju pada perhelatan Piala Dunia U-17 nanti. Pemain-pemain kita harus menunjukkan permainan terbaiknya agar mendapat perhatian dar

Selain Bangun Pasar Karah, Ada 6 Pasar Tradisional yang Jadi Prioritas Tahun Ini

SURABAYAIMediabidik.Com - Tahun ini pemerintah kota Surabaya melalui Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPR KPP) akan membangun Pasar Modern di Jalan Karah dengan nilai anggaran Rp 4,5 miliiar dengan luas lahan 6000 M2.  Iman Krestian Kabid Bangunan Gedung DPR KPP kota Surabaya mengatakan, itukan relokasi dari pasar tradisional di seberang jalan yang kondisinya tidak layak, arahan bapak walikota semua pasar yang pedagangnya tumpah ke jalan harus masuk kedalam. Seperti pasar Keputran, pasar Simo , Tembok, pabean dan Karah jadi prioritas bapak walikota. "Pasar Karah ini kan sudah tidak layak pasarnya, jadi mereka makan jalan/gang dan mereka akan dirapikan dan ditata semua di lokasi baru. Nantinya bekas pasarnya dibuat gedung serbaguna untuk kepentingan warga setempat. "ujar Iman kepada media ini, Kamis (18/1/2024).  Masih menurut Iman, rencana relokasi pasar itu sudah rencana lama dari dulu, namun dikarenakan kena Covid jadi rencana itu ter

PT Nitra Farmasi Edarkan Alkes Import Ilegal Asal Jepang

SURABAYA (Media Bidik) – Peredaran alat kesehatan(Alkes) produk Fuji Phycon asal Negeri Matahari Terbit (Jepang) yang sudah masuk ke Indonesia melalui Distributor tunggal PT Nitra Farmasi yang berkantor di jalan Percetakan Negara V No 10 Jakarta, ironinya alat kesehatan asal Jepang  yang diedarkan oleh PT Nitra Farmasi di Rumah Sakit Pemerintah maupun Swasta di seluruh Indonesia, ternyata belum mempunyai IPAK(Ijin Penyaluran Alat Kesehatan) dari Departemen Kesehatan RI sesuai Permenkes No 1191 Tahun 2010 tentang Penyaluran Alat Kesehatan(Alkes) dan Permenkes No 1190 Tahun 2010 tentang Ijin Edar Alkes. Perusahaan perdagangan farmasi milik Jarmansjah Joesoef  disinyalir melanggar Pasal 196 Undang-Undang  No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan bisa diancam kurungan penjara selama 15 tahun atau denda sebesar Rp 15 milliar. Padahal perusahaan perdagangan farmasi milik pengusaha asal Padang Sumatera Barat ini sudah berdiri sejak tahun 2004 namun hingga kini belum meng