SURABAYA I Mediabidik.Com - Mantan Ketua DPC PPP Kota Surabaya Buchori Imron mengaku siap mendapat tugas maupun amanah apapun dari DPW PPP atau DPP PPP.
"Saya menganggap berada di PPP ini merupakan ibadah. Sebagai kader, kalau saya diberi tugas diberi amanah apapun akan siap," ujarnya saat disinggung kesiapannya kalau kembali menjadi ketua DPC PPP Surabaya, pada Selasa (11/07/2023).
Lebih lanjut Buchori mengatakan, pucuk pimpinan DPC PPP saat ini dijabat oleh pelaksana tugas (Plt) Mujahid Ansori yang ditunjuk DPW PPP Jatim dan DPP PPP. Menyusul pencopotan Ali Mahfud sebagai ketua DPC PPP kota Surabaya.
"Masa tugasnya Plt ini 2 bulan. Saya tidak tahu apakah setelah itu dilakukan Miscablub (Musyawarah Cabang Luar Biasa) atau bagaimana," imbuhnya.
Menurut anggota DPRD Surabaya tersebut, kondisi PPP Surabaya saat ini tetap solid dan siap untuk menghadapi Pemilu 2024.
"Memang ada beberapa caleg yang mundur, kalau tidak salah 4 atau 5 orang. Namun sudah ada penggantinya. Caleg PPP ini antri. Ada juga 1 ketua PAC yang mundur diikuti oleh jajaran pengurus dibawahnya. Tapi ini juga tidak menjadi masalah," jelasnya.
Polemik DPC PPP Surabaya dimulai saat Muscab DPC PPP Surabaya yang digelar 13 Desember 2021. Tim Formatur yang terdiri dari lima orang, yaitu pengurus DPP PPP satu orang, DPW Jatim satu orang dan sisanya dari DPC Surabaya, sepakat memilih Buchori Imron sebagai ketua PPP Surabaya. Namun karena anggota DPRD Surabaya satu-satunya dari PPP tersebut sudah menjabat 2 periode, maka DPP PPP dan DPW PPP menunjuk Ali Mahfud sebagai ketua DPC PPP Surabaya. Namun pada akhirnya dicopot karena sejumlah pertimbangan.
"Saya sebenarnya agak kecewa. Karena ada mekanisme diskresi yang bisa digunakan saat dalam kondisi luar biasa. Lha ini yang menjabat ketua pengganti saya bukan kader PPP. Tapi sebagai kader partai saya manut saja," pungkas Buchori Imron. (red)
Comments
Post a Comment