SURABAYA (Mediabidik) – Daerah Desa Duduk Lor Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan mayoritas masyarakatnya kalau kita perhatikan hampir bermata pencaharian sebagai peternak tambak udang, pasalnya dari penghasilan sebagai peternak tambak udang, masyarakat di sana kehidupannya bisa di bilang berkecukupan, namun masih perlunya sentuhan dari pemerintah provinsi untuk meningkatkan potensi sumber daya yang ada di daerah tersebut, perihal ini disampaikan wakil rakyat yang duduk di DPRD Jatim asal Lamongan.
Menurut Kodrat Sunyoto Anggota Komisi C DPRD Jatim yang membidangi tentang Keuangan melihat para peternak tambak udang ini termasuk peternak yang istimewa karena jumlahnya tidak banyak sehingga diharapkan menjadi fokus bagi Pemerintah untuk memberikan pelatihan maupun permodalan.
" Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi harus memperhatikan secara serius karena peternak tambak udang merupakan potensi yang bisa di kembangkan supaya hasil penen udang bisa menjadi produk berkualitas hingga ke mancanegara ," ucapnya, Kamis (4/11).
Politisi dari Fraksi Partai Golkar ini memandang bahwa perlunya penyertaan modal bagi mereka karena menurutnya di Bank Jatim dan Bank UMKM Jatim semestinya memberikan uluran modal bagi para pelaku UMKM utamanya khusus petani tambak udang.
" Modal 200 M yang ada di Bank UMKM harus serius di kucurkan pagi pelaku UMKM, apalagi Para peternak tambak udang yang mana masih butuh sentuhan bantuan penyertaan modal karena ini sangat berpotensi terutama bagi masyarakat yang berada di Kabupaten Lamongan Kecamatan Glagah ," terang Kodrat Sunyoto saat berkunjung kedaerah tersebut.
Karena itu, lanjut Kodrat, dirinya akan mengupayakan supaya Bank UMKM Jatim benar-benar memberikan bantuan bagi peternak tambak udang, tentunya melalui desakan sebagai Anggota Komisi C mengingat Bank UMKM Jatim salah satu mitra kerja Komisi C DPRD Jatim. (rofik)
SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63
Comments
Post a Comment