Skip to main content

Target PAD Belum Tercapai, Tahun Depan Pemkot akan Gandeng Kejaksaan Hingga KPK

Mediabidik.Com - Jelang tutup tahun 2022, target pendapatan di sektor pajak di Surabaya masih mencapai Rp 4,1 triliun, sedangkan untuk target pajak tahun ini Rp 4,9 triliun. Artinya pendapatan asli daerah di sektor pajak masih belum mencapai target. Meski demikian secara keseluruhan pendapatan pajak naik dibandingkan tahun 2021.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi belum mencapainya target PAD pajak karena semua usaha dalam tahap recovery paska pandemi Covid-19. Padahal pihaknya sudah memberikan kelonggaran mulai dari potongan pajak, bebas denda dan pokok angsuran. 

"Tahun ini target Rp 4,9 triliun, tahun 2021 Rp 3,6 triliun. Ada kenaikan Rp 1,3 triliun. Namun capaian tahun ini masih Rp 4,1 triliun. Karena semuanya masih dalam tahap pemulihan. Jadi belum penuh sepenuhnya," kata Musdiq, Rabu (28/12).

PAD disektor pajak terdiri dari pajak daerah, pajak bumi dan bangunan (PBB) dan BPHTB yang mencapai 90 persen lebih. Selebihnya di kisaran 80-70 persen. Bahkan pajak restoran hanya membukukan 68 persen. Dari target Rp 732 miliar, pendapatan pajak restoran terkumpul Rp 503 miliar. Yang jadi sorotan juga pajak hiburan. Dari target Rp 77 miliar, terealisasi Rp 55 miliar. Adapun pajak hotel tercapai Rp 287 miliar dari target Rp 381 miliar. 

"Secara keseluruhan pendapatan dari target masih diangka 87 persen untuk total keseluruhan. Untuk pajak masih 82,7 persen. Retribusi yang masih rendah 71,3 persen," terangnya. Pihaknya juga telah mengumpulkan PAD untuk Surabaya sebesar Rp 5,1 triliun. Realisasi  itu mencapai 81 persen dari target 2022 sebesar Rp 6,3 triliun. "PAD berasal dari empat sektor pendapatan. Yang paling besar berasal dari pajak daerah," tuturnya.

Pihaknya kedepan akan menggandeng kejaksaan hingga KPK. Bahkan nantinya kepada piutang pajak yang masih belum membayar akan diberikan banner yang menandakan belum bayar pajak. "Jadi kami akan gandeng kecamatan, kelurahan, kejaksaan hingga KPK. Yang besar-besar tunggakan pajaknya akan kami beri efek jera dengan tulisan yang besar. Januari akan terealisasi," tegas mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Surabaya itu. 

Sedangkan tahun depan pihaknya akan menggenjot PAD pajak sekitar Rp 5 triliun. Karena menurutnya masih banyak pos pendapatan pajak yang perlu diserap. "Mudah-mudahan target bisa tercapai," harapannya.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno meminta Bapenda tidak gegabah dalam membuat target pendapatan. Target harus diukur dengan potensi pajak. Yang paling nyata, jelas dia, adalah pajak reklame. Pemkot bisa menghitung jumlah reklame yang berdiri di seluruh Surabaya. Kemudian dihitung potensi pendapatan dari reklame yang berdiri itu. 

"Dari sini kan kita bisa tahu potensi pajak reklame berapa. Kalau pun nanti ada penambahan bisa dihitung lagi," kata Anas. Namun ia mengapresiasi Bapenda yang telah berjuang keras di tahun 2022 untuk menaikan PAD pajak dibandingkan tahun 2021. (red)

Comments

Popular posts from this blog

Ketua Umum KONI Jatim M Nabil: Laga FIFA U-17 Moment Menentukan Timnas Indonesia ke Depan

SURABAYA|Mediabidik.Com - Ketua Umum KONI Jatim M Nabil mengemukakan, perhelatan laga sepak bola international U-17 di Indonesia, menjadi moment menentukan bagi Timnas Indonesia 50-10 tahun ke depan.  "Momen luar biasa, yang harus dimaksimalkan oleh semua stakeholder sepakbola nasional. Mulai dari klub hingga pemerintah. Kesempatan ini sangat jarang terulang. Hasilnya saya harapkan jadi fondasi kerangka timnas senior nanti," kata Nabil, pada Rabu (8/11/2023). Menurutnya, skuat Timnas U-17 besutan Bima Sakti Tukiman, tiga di antaranya berasal dari Jatim. Termasuk striker andalan Arkhan Kaka Putra Purwanto yang kini memperkuat Persis Solo. Yang paling istimewa, tentu saja keberadaan Figo Dennis Saputrananto. Pemain muda Persija Jakarta itu berasal dari satu daerah dengan M Nabil, yakni Kota Probolinggo. "Banyak pemandu bakat yang tertuju pada perhelatan Piala Dunia U-17 nanti. Pemain-pemain kita harus menunjukkan permainan terbaiknya agar mendapat perhatian dar

Selain Bangun Pasar Karah, Ada 6 Pasar Tradisional yang Jadi Prioritas Tahun Ini

SURABAYAIMediabidik.Com - Tahun ini pemerintah kota Surabaya melalui Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPR KPP) akan membangun Pasar Modern di Jalan Karah dengan nilai anggaran Rp 4,5 miliiar dengan luas lahan 6000 M2.  Iman Krestian Kabid Bangunan Gedung DPR KPP kota Surabaya mengatakan, itukan relokasi dari pasar tradisional di seberang jalan yang kondisinya tidak layak, arahan bapak walikota semua pasar yang pedagangnya tumpah ke jalan harus masuk kedalam. Seperti pasar Keputran, pasar Simo , Tembok, pabean dan Karah jadi prioritas bapak walikota. "Pasar Karah ini kan sudah tidak layak pasarnya, jadi mereka makan jalan/gang dan mereka akan dirapikan dan ditata semua di lokasi baru. Nantinya bekas pasarnya dibuat gedung serbaguna untuk kepentingan warga setempat. "ujar Iman kepada media ini, Kamis (18/1/2024).  Masih menurut Iman, rencana relokasi pasar itu sudah rencana lama dari dulu, namun dikarenakan kena Covid jadi rencana itu ter

PT Nitra Farmasi Edarkan Alkes Import Ilegal Asal Jepang

SURABAYA (Media Bidik) – Peredaran alat kesehatan(Alkes) produk Fuji Phycon asal Negeri Matahari Terbit (Jepang) yang sudah masuk ke Indonesia melalui Distributor tunggal PT Nitra Farmasi yang berkantor di jalan Percetakan Negara V No 10 Jakarta, ironinya alat kesehatan asal Jepang  yang diedarkan oleh PT Nitra Farmasi di Rumah Sakit Pemerintah maupun Swasta di seluruh Indonesia, ternyata belum mempunyai IPAK(Ijin Penyaluran Alat Kesehatan) dari Departemen Kesehatan RI sesuai Permenkes No 1191 Tahun 2010 tentang Penyaluran Alat Kesehatan(Alkes) dan Permenkes No 1190 Tahun 2010 tentang Ijin Edar Alkes. Perusahaan perdagangan farmasi milik Jarmansjah Joesoef  disinyalir melanggar Pasal 196 Undang-Undang  No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan bisa diancam kurungan penjara selama 15 tahun atau denda sebesar Rp 15 milliar. Padahal perusahaan perdagangan farmasi milik pengusaha asal Padang Sumatera Barat ini sudah berdiri sejak tahun 2004 namun hingga kini belum meng