Mediabidik.com - Pengerjaan proyek penangan banjir di Surabaya saat ini terus dikebut. Beberapa pengerjaan sudah terlihat rampung. Namun masih dalam pengejaran. Pasalnya pemkot melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya harus merampungkan dengan target pertengahan bulan ini.
Hal ini mendapatkan sorotan dari anggota DPRD Surabaya, Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Aning Rahmawati mengatakan belum rampungnya pekerjaan pengendalian dan penanggulangan banjir masih terhambat oleh utilitas dari instansi lain. Utamanya tiang listrik.
Bahkan ia menyebut dari 55 titik yang berkontrak mulai bulan April sampai dengan Juli harusnya selesai sesuai perjanjian kontrak 15 Desember namun yang dinyatakan selesai dari data pemkot masih 30 titik atau 55 persen dari total 55 pekerjaan yang ada.
"Yang pengerjaannya masih diangka sekitar 80 persen ada 9 titik, gagal dikerjakan karena kontraktor black list ada dua titik, dan dibawah 80 persen ada 12 titik, ini semua tentunya sangat disayangkan, PLN sebagai pemilik utilitas harusnya mempunyai manajemen yang lebih rapi dan terukur dalam penanganan utilitas sehingga tidak merugikan warga Surabaya,"kata Aning, Selasa (13/12).
Tidak hanya 55 titik yang dikerjakan tahun ini, Aning menyebut bahkan ada juga yang sudah 3 tahun terbengkalai karena tiang PLN tidak segera dipindahkan. Menurutnya sesuai dengan Perda 5 tahun 2017 tentang penyelenggaraan jaringan utilitas bahwa yang bertanggung jawab untuk memperbaiki, memelihara dan mengembalikan ke posisi awal, pemilik utilitas juga harus melalukan pemindahan utilitas jika terjadi pembangunan utilitas. "Sehingga koordinasi yang bagus antara OPD terkait dengan instansi pemilik utilitas harus betul dan memberikan solusi,"ujarnya.
Namun, kenyataannya di lapangan menurutnya masih menyisahkan masalah terkait dengan aturan yang belum bisa dilaksanakan dengan baik oleh pemilik utilitas. Sehingga menimbulkan molornya pengerjaan proyek tersebut. "Bisa jadi ada beberapa pekerjaan yang tidak sesuai dengan perencanaan di beberapa titik dan harus dikerjakan oleh satgas bukan lagi kontraktor. Sungguh ini harus betul betul menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan, jangan sampai masyarakat jadi korban banjir,"tegasnya.
Sebelumnya proyek penangan banjir di Surabaya beberapa waktu lalu sudah mencapai 87 persen dari 55 titik yang dikerjakan dari pemukiman penduduk hingga saluran tengah. Hampir di beberapa wilayah box culvert sudah terpasang.
Kabid Pematusan DSDABM Surabaya Eko Juli Prasetyo mengatakan rata-rata crosing saluran sudah dilakukan semua hampir 70 persen. Untuk crosing saluran sudah terpasang semua. Mungkin tinggal satu dua yang belum terlaksana.
"Kendala utilitas PLN, PDAM, Pipa gas, dan provider provider telekomunikasi.
Sehingga terhambat dalam proses pekerjaan di lapangan dan mengakibatkan molornya penyelesaian pekerjaan." terang Eko Juli kepada BIDIK, Selasa (13/12/2022).
Bahkan dalam pengerjaan pembuatan saluran dan pemasangan box culvert, pihaknya juga berhati-hati dalam pengerjaan karena ada jaringan utilitas. Seperti pipa hingga jaringan fiber optik. Pihaknya juga koordinasi terkait utilitas tersebut. Dengan waktu yang mepet itu, pihaknya optimistis bahwa pengerjaan bisa rampung di pertengahan Desember. "Ya kami maksimalkan 24 jam," pungkasnya. (red)
Teks foto : Pekerjaan saluran di kota Surabaya
Comments
Post a Comment