Skip to main content

2.660 RT se-Surabaya Ikuti Lomba SSC

SURABAYA (Mediabidik) - Ada 2.660 Rukun Tetangga (RT) di Surabaya mengikuti program Surabaya Smart City (SSC). Program yang digagas pemkot Surabaya bertujuan agar setiap kampung yang ada di kota Surabaya mempunyai ikon tersendiri dan bisa menjadi tempat jujugan wisata.

Hendri Setianto Kabid PJU dan RTH Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau pemkot Surabaya mengatakan, Surabaya Smart City (SSC) itu kan sudah bersih dan hijau, ada peningkatan menjadi kota cerdas. Cerdas ekonominya, cerdas sosialnya, cerdas pendidikannya dan cerdas energi.

"Intinya masyarakat Surabaya ini bisa menikmati lingkungan masing-masing dengan peningkatan pemberdayaan. Mungkin di daerah itu ada produk lokal yang bisa diunggulkan dan skaligus untuk tambahan ekonomi." pungkas Hendri, Kamis (29/8/2019).

Masih menurut Hendri, jadi ibu-ibu bisa menambah income (dana masukan) keluarga, lomba ini tidak langsung selesai tapi masih tetap berlanjut dan program ini dimulai tahun ini.

"Kebetulan kita ada seksi baru, seksi pemberdayaan masyarakat. Intinya Surabaya kan bersih dan hijau, skalian ditingkatkan secara kualitas dalam arti secara ekonominya. Mungkin dikampung kampung ada produk lokal yang harus dikembangkan yang nantinya jadi ikon-ikon, kalau bisa jadi pariwisata." ungkapnya.

Lebih lanjut dia menambahkan, saat ini kita sosialisasi di kelurahan-kelurahan yang ditunjuk, untuk satu kecamatan ada dua kelurahan yang di tunjuk. Tapi yang mewakili RW dan RT.

"Saat ini yang ikut 1.330 RW, kemudian satu RW ada dua RT yang ikut, tinggal kalikan dua. Jadi total ada 2.660 RT se Surabaya yang ikut." terangnya.

"Ini kan masih verifikasi 500 besar, saat ini masih tahapan seleksi awal dari 1.330 RW yang daftar, nanti akan diseleksi jadi 500 dari 500 diseleksi lagi jadi 150 dan 150 nanti akan jadi 75 terbaik. Untuk juara I Rp 50 juta, juara II Rp 40 juta dan juara III Rp 30 juta dan lainnya Rp 5 jutaan," paparnya.

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh