Skip to main content

Musim Kemarau, Dinas PU Pengairan Tingkatkan Pelayanan Sumber Daya Air

BANYUWANGI (Mediabidk) - Antisipasi musim kemarau, Dinas PU Pengairan Banyuwangi bertekad meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo disela-sela kegiatan santunan yatim piatu dalam rangka menyambut 1 Muharram 1439 H, Jum'at (21/09), di aula kantor Dinas PU Pengairan Banyuwangi.

Dalam sambutannya, Guntur menekankan kepada seluruh staf dan karyawan, khususnya Koordinator Sumber Daya Air (Korsda), untuk berperan aktif menjaga situasi dan kondisi perairan di wilayah masing-masing.

"Di musim kemarau ini, saya ingin setiap korsda peka dan saling jaga koordinasi, khususnya dalam menjaga pembagian air, jangan sampai kecolongan," papar Guntur.

Menurutnya, saat ini Dinas PU Pengairan bukan hanya mengurusi air irigasi, tapi juga mendapat tanggung jawab mengelola air bersih.

"Jika nanti disuatu wilayah terjadi kekurangan air, segera laporkan, agar bisa segera kita atasi, jangan sampai masyarakat mengeluh kepada orang lain, sebisa mungkin mereka harus mengeluh kepada kita," terangnya.

Guntur berharap, kejadian rusaknya pompa air di Kecamatan Wongsorejo beberapa waktu lalu, tidak terjadi lagi. Karena hal itu mengakibatkan warga menjadi kekurangan air.

"Kita disini punya tugas khusus, punya kewenangan dan pengaturan sumber daya air yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, itu yang harus kita perhatikan," pungkas Guntur.(nng)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...