Skip to main content

Reses di Empat Lokasi, Warga Minta Pemkot Tinggikan Tanah Makam

Mediabidik.com - Dari catatan beberapa resesnya, selain masalah sosial dan pembangunan, Wakil Ketua DPRD Surabaya, Laila Mufidah mendapat secara kebetulan di empat titik reses keluhanya sama perihal amblesnya beberapa area pemakaman, diantara ada di Kutisari, Kendangsari, dan Pandugo, kampung Keputih.

"Warga menginginkan pemerintah memfasilitasi peninggian tanah makam," ungkap Laila melalui selulernya, apalagi saat musim hujan, kasihan para warga," ujarnya di Surabaya, Kamis (19/05/22).

Politisi Perempuan dari PKB ini mengakui, di beberapa area pemakaman memang urgent untuk dilakukan peninggian tanah, termasuk perbaikan jalan akses untuk para peziarah.

Selain itu, Laila juga mendapat keluhan para Takmir Masjid yang merasa tidak ada perhatian dari Pemkot.

"Para Takmir Masjid juga warga pelayan masyarakat. Jadi harapannya mereka juga termasuk dalam Perwali nomer 14 tahun 2022, dan mendapat Honor dari Pemkot Surabaya," tegas Laila.

Terkait usulan ini, Laila Mufidah memastikan akan segera mencatatkannya di Pokir (Pokok Pikiran) Dewan, untuk segera dibahas dan dikomunikasikan dengan pihak Pemkot Surabaya selaku pengambil kebijakan.

"Kami di fraksi PKB akan mengawal semua usulan warga yang telah tercatat, harapannya Pemkot Surabaya bisa merespon secepatnya," harapnya.

Namun disisi lain, pengurus Muslimat NU ini juga berharap agar masyarakat untuk sabar menunggu realisasi usulannya.

"Tugas Dewan adalah memfasilitasi usulan warga, namun semua keputusan dan pengerjaan ada di tangan Pemkot. Jadi masyarakat harus bisa bersabar menunggu karena semua harus melalui proses yang telah ditetapkan," pungkasnya.(red)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...