Mediabidik.com - Pengerjaan box culvert di kawasan pemukiman Panjang Jiwo tengah kembali menimbulkan masalah terhadap jaringan pipa PDAM.
Setelah Jumat lalu (13/05/2022) backhoe atau alat berat pekerja, menghantam jaringan pipa PDAM, yang membuat warga kesulitan air bersih, insiden serupa terulang lagi pada Senin (16/05/2022).
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno bersama Direktur Pelayanan PDAM Surya Sembada Agung Pribadhi didampingi sejumlah staf, meninjau lokasi kejadian pada Senin malam.
Anas Karno menyayangkan insiden tersebut kembali terjadi. Menurutnya, pihak yang melakukan pengerjaan box culvert harus lebih berhati-hati. "Pekerja, mandor maupun pengawas, dan operator backhoe, harus sabar telaten, tidak asal garuk. Sehingga merusak pipa PDAM. Padahal kemarin sudah diingatkan," tegasnya.
Politisi PDIP Surabaya tersebut juga menekankan kepada pihak pelaksana, supaya pengerjaan galian box culvert mendapat pendampingan dari PDAM. Agar insiden tidak berulang-ulang terjadi.
"Pendampingan dan koordinasi memang wajib dilakukan dan lebih di utamakan. Pendampingan ini untuk mengetahui titik-titik sambungan pipa, agar tidak terjadi kejadian kerusakan sambungan pipa PDAM," tegas Anas lagi.
Sementara itu Direktur Pelayanan PDAM Surya Sembada Agung Pribadhi, sepakat dengan adanya pendampingan. "Setelah insiden kedua kita lakukan pendampingan. Kita tempatkan petugas PDAM dilokasi pengerjaan," jelasnya.
Agung menambahkan, pendampingan tersebut untuk memberikan informasi letak jaringan pipa sehingga insiden bisa dihindari. "Selain itu ketika terjadi insiden bisa cepat tertangani. Sehingga warga tidak kesulitan air bersih," terangnya.
Agung kembali mengatakan, PDAM segera berkoordinasi dengan dinas terkait pemkot Surabaya. "Pemerintah kota kan punya program pembangunan selama 1 tahun. Kita ingin mengetahui lokasi alamatnya dimana saja. Supaya kita bisa memberikan masukan lokasi-lokasi jaringan pipa PDAM," jelasnya.
Menurut Agung dampak kerusakan pipa PDAM di Panjang Jiwo Tengah sudah bisa diatasi. "Memang pada malam kejadian yang kedua itu, aliran air ke warga mati. Namun berdasarkan keterangan petugas lapagan pagi ini sudah nyala lagi," ungkapnya.
Agung juga mengatakan pihak menyiapkan mobil tangki air, untuk melayani kebutuhan air bersih. Kalau perbaikan membutuhkan waktu yang cukup lama. "Namun kadang tidak sesuai harapan masyarakat, karena sedikit menyulitkan. Warga harus mengangkut air dari mobil tangki," pungkasnya. (red)
Comments
Post a Comment