Skip to main content

Dapat Dukungan 21 DPAC, Herlina Siap Kembalikan Kejayaan Partai Demokrat di Surabaya

Mediabidik.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Surabaya bakal menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) 2022 dalam waktu dekat. Sebanyak 21 Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) menginginkan adanya perubahan. Suara Demokrat di Surabaya tergerus dalam dua periode terakhir. Mereka mendorong anggota DPRD Surabaya tiga periode Herlina Harsono Njoto untuk mengembalikan masa kejayaan Demokrat di Surabaya.

"Gimana bu? Siap ya?" ujar Ketua DPAC Kenjeran Mustakim dalam acara halal bi halal di Restoran Ria Galeria Jumat (13/5). Herlina yang duduk bersebelahan dengan suaminya, Aries Budhi Siswanto merespons permintaan itu dengan tersenyum.

DPAC lainnya kompak bersahutan ketika mendengar usulan itu. Mereka sepakat mengusung Herlina pada Muscab 2022 yang digelar pasca terbentuknya kepengurusan DPD Demokrat Jatim bulan lalu.

"Dua periode sebelumnya kami pernah mendapat 16 kursi. Lalu turun jadi enam. Sekarang cuma empat," kata Ketua DPAC Tenggilis Suparjan. Ia menilai DPC Demokrat Surabaya butuh pemimpin yang berani, mampu diterima di semua kalangan dan teruji. 

Herlina dianggap memenuhi semua kriteria tersebut. Ia banyak membantu masyarakat tanpa memandang daerah pemilihan (dapil). Karena itulah hubungannya dengan pimpinan PAC di semua dapil harmonis. 

Saat ini Herlina adalah anggota DPRD Surabaya dari Dapil 3 (Gununganyar, Rungkut, Tenggilis Mejoyo, Wonocolo, Sukolilo, Mulyorejo, dan Bulak). Namun, ia punya hubungan baik dengan DPAC-DPAC di semua dapil.

Apalagi anggota dewan yang juga  psikolog ini juga pernah nyaleg dari dapil 1: Tegalsari, Genteng, Simokerto, Bubutan, Krembangan, dan Gubeng.

Selain itu Herlina juga memiliki waktu lebih banyak di Surabaya. "Untuk mengembalikan masa kejayaan itu butuh orang yang fokus di Surabaya," lanjut Suparjan. 

Latief, Ketua DPAC Gununganyar mengatakan Herlina adalah sosok milenial yang dibutuhkan Demokrat Surabaya. Ia berharap pemilihan ketua DPC Demokrat Surabaya nantinya berjalan demokratis dan aspiratif terhadap suara grassroots. "Dengan dukungan ini, kami berharap Bu Herlina berkenan dan nantinya terpilih untuk membawa kembali masa kejayaan Partai Demokrat di Surabaya," katanya. 

Herlina berterima kasih atas dukungan yang diberikan. Ia tak menyangka bakal mendapat dukungan dari 2/3 PAC jelang Muscab 2022. "Ini agak mendadak ya. Terus terang mengemban amanah itu tidak mudah dan perlu kesungguhan," ujar anggota DPRD Surabaya tiga periode itu.

Terdapat 31 DPAC di bawah naungan DPC Demokrat Surabaya. Dengan dukungan sebanyak itu, Herlina memiliki kans kuat untuk mewujudkan harapan 21 DPAC tersebut. 

Ketua DPAC Karangpilang Nomo Sujarwadi berharap Herlina segera menentukan sikap.  Mesin partai harus segera dipanasi jelang pemilu serentak 2024. Waktu yang tersisa relatif singkat. "Insyaallah kalau Bu Herlina siap, mesin partai juga akan bergerak solid," kata Nomo.  (red)

Foto : Herlina Harsono Njoto anggota DPRD kota Surabaya. 

Comments

Popular posts from this blog

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama