Skip to main content

Miliki Visi-Misi Jelas Saat Debat, Paslon 02 Raih Simpati Publik


Mediabidik.com
- Publik Surabaya bersyukur salah satu pasangan calon walikota dan wakil walikota yang paslon nomor 02 memiliki visi dan misi yang jelas. Hal itu dipaparkan dengan debat publik pertama di Hotel JW Mariot, Rabu (4/11) malam.

Sejumlah masyarakat memberi nilai plus terhadap Paslon nomor 02 yang memiliki tag line Surabaya  naik level, mendapat nilai plus dibanding Paslon 01.

"Pak MA dan pak Mujiaman menjawab semua pertanyaan panelis dengan cepat dan lugas untuk memajukan Surabaya,'' kata Akbar salah satu aktifis muslim yang sempat dimintai komentar atas debat Pilkada Surabaya.

Akbar juga memuji program pendidikan Paslon 02 yang menjadikan pendidikan menjadi fokus utama.

"Bagi pak MA dan pak Mujiaman, tidak membeda-bedakan antara sekolah negeri dan swasta. Pemerintah akan memberikan beasiswa untuk 2.500 siswa dan akan menyejahterakan para guru," kutip Akbar mengenai program Paslon 02 yang menarik perhatiannya.

Sementara Sufendi, warga Bratang, menyebut Paslon 02 lebih memiliki visi dan misi yang jelas dalam membangun Surabaya.

Menurutnya dalam debat, Paslon 01 hanya menyampaikan kerja Wali kota Risma saja tanpa tahu bakal mempunyai program apa.

"Paslon 02 lebih punya misi, 01 hanya  bicara Risma saja," kata Sufendi yang jug aktif di salah satu ormas Islam ini.

Ahmad Tufel, salah satu pengurus ormas pemuda di Surabaya  menyatakan Paslon nomor 2 lebih realistis untuk merubah kota surabaya. Menurutnya pemaparan program Paslon 02 lebih detail.

"Khusus untuk Mujiaman, usainya memang sudah berumur, namun secara pembawaan benar-benar menunjukkan ke 'arek' annya tanpa menghilankan sisi-sisi intelektualnya beliau, "ujarnya.

Sementara Lasio, salah satu aktifis 98 Surabay saat dihubungi menyampaikan Paslon 01 seperti juru bicaranya  Wali kota Risma.

"Eri hanya menyampaikan keberhasilan Risma, bukan visi misinya. itupun banyak yang patah. semua terungkap kalau swlama ini pembangunan di Surabaya hanya fatamorgana," ujar Lasiono, warga daerah Ketintang ini.

Sementara Arilin, warga Medokan Semampir mengaku heran birokrat sekelas Eri Cahyadi hampir tidak punya visi sama sekali memimpin Surabaya.

"Birokrat sekelas mantan kepala Bapeko kok tidak punya visi-misi sama sekali, sepanjang debat hanya menyampaikan kerja Wali kota sekarang. Mau dibawa ke mana Surabaya. Paslon 02 lebih punya visi" ujar ibu rumah tangga ini. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni