Mediabidik.com - Pembangunan gedung baru RSUD Soewandi ditargetkan selesai 366 hari setelah teken kontrak pada 6 Desember 2019 lalu, dengan anggaran sekitar Rp187 milliar, pembangunan gedung lima lantai tersebut diharapkan sudah selesai dan bisa operasional pada bulan Desember 2020 mendatang.
Iman Krestian Kabid Bangunan Gedung DPRKPCKTR pemkot Surabaya mengatakan, untuk target selesai, mereka (PP-BMP KSo-red) menawarkan sesuai penawaran 366 hari, sejak tanggal 6 Desember kemarin, setelah berkontrak.
"366 hari ngak sampai Desember 2020, jadi November 2020. Setahun kurang satu bulan, seharusnya 395 hari sampai Desember tahun depan. Tapi ini Desember sudah berkontrak, jadi satu bulan sebelum Desember sudah selesai," terang Iman, Senin (16/12/2019).
Iman menambahkan, bangunan lima lantai dan harus operasional, sebenarnya simple, cuman kompleknya pekerjaan detail-detail rumah sakit.
Iman menuturkan, untuk rumah sakit nuklir itu di RSUD BDH, kalau di RSUD Soewandi itu radio terapi, radio terapi itu yang memancarkan radiasi dan semacamnya.
"Tapi, kan nanti diproteksi khusus dan nanti ada pengawasan dari BATAN dan BAPETEN untuk meminamilisir resiko," ucapnya.
Lebih lanjut, alumni ITS ini menerangkan, agar radiasi tidak menyebar, untuk ketebalan dinding beton sendiri 1-2 meter, densitas betonnya harus tinggi. Itu nanti perlu dilapisi timbal. Biar radiasinya ngak bocor.
"Jadi bedanya kedokteran nuklir dan radio terapi, radio terapi ini yang memancarkan radiasi alatnya, kalau yang butuh ruang karantina itu kedokteran nuklir," ungkapnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, kalau nilai anggarannya Rp194 milliar sekian, kalau nilai kontraknya turun jadi Rp187 milliar. Gedung non alat medis.
"Gedung tapi plus alat alatnya, gas medis, proteksi MOT nya, lampu lampu operasi. Kalau alat kesehatan itu RSUD Soewandi sendiri, jadi Desember tahun depan sudah operasional, kalau ngak ada kendala," pungkasnya. (pan)
Comments
Post a Comment