Skip to main content

Setelah Dapat Kepastian Tidak Ada Pengosongan, PKL Hi Tech Mall Lega

SURABAYA (Mediabidik) – Setelah mendapat penjelasan dari Ketua dan Anggota DPRD Kota Surabaya yang menegaskan pada 1 april 2019 nanti dipastikan tidak ada pengosongan Hi Tech Mall Surabaya.

Hal tersebut langsung disambut hangat sebanyak 350 pedagang tergabung dalam Paguyuban Pedagang IT dan UMKM Hi Tech Mall berada di Jalan Kusuma Bangsa Surabaya.

Ketua Paguyuban Pedagang IT dan UMKM Hi Tech Mall Rudi Abdullah mengatakan, acara pertemuan antara pedagang dengan Ketua dan Anggota DPRD Surabaya sudah memberikan menjelaskan terkait rencana pengosongan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) pada 1 april 2019.

"Apa yang disampaikan oleh Ketua dan Anggota DPRD Surabaya tadi sudah sangat jelas, sehingga kami (pedagang) tidak perlu galau dan resah serta tetap kembali normal berjualan ," katanya ditemui wartawan usai pertemuan dengan Ketua dan Anggota DPRD Surabaya, Rabu (20/03/2019) siang.

Pada 1 april 2019 nanti, Ia menjelaskan, ketika gedung Hi Tech Mall akan dikembalikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, maka pedagang diperintahkan untuk tenang, karena ini sudah menjadi urusan antara paguyuban dengan DPRD Kota Surabaya.

"Kami diperintahkan untuk tenang, karena semua persoalan pada tanggal 1 april 2019 nanti ini menjadi urusan paguyuban dengan DPRD Kota Surabaya," ungkapnya.

Bila terjadi hal yang tidak inginkan pada 1 april nanti, Ia mengungkapkan, akan melakukan langkah-langkah antisipasi dengan pengamanan, tetapi pihaknya tidak punya pikiran suudzon terhadap pemerintah kota (Pemkot) Surabaya.

"Karena Bu Wali (Risma) sendiri sudah menyampaikan ke media masa, bahwa Bu Wali sendiri (Risma) akan menemui pedagang pada 1 April 2019 nanti untuk berbicara dengan pedagang," ucapnya.

Untuk itu, Ia bersama pedagang lainnya mengaku, merasa tenang dan tidak melakukan antisipasi yang bersifat negatif, cuma akan melakukan langkah-langkah pengamanan aset yang nantinya pengelolaannya akan dikembalikan kepada pemkot pada 1 april 2019.

"Selain itu, pengamanan barang-barang milik pedagang agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan seperti contoh tindak kriminal pencurian," ucapnya.

Ditempat sama, salah satu pedagang Hi Tech Mall Bambang juga mengaku, merasa lega karena sudah mendapat penjelaskan dari DPRD Kota Surabaya yang menegaskan, bahwa 1 april 2019 nanti tidak ada pengosongan Hi Tech Mall.

"Kami sangat yakin, apa yang disampaikan tadi oleh anggota DPRD Kota Surabaya tadi dan kami merasa lega dan bisa lanjut berjualan lagi," pungkas Pedagang IT stand lantai 1 – E 34-35 Hi Tech Mall. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni