Skip to main content

Penertiban dan Normalisasi Sungai Kalianak Masih Sepanjang 600 meter

SURABAYAIMediabidik.Com– Pemkot Surabaya sudah melakukan pengerjaan awal normalisasi sungai Kalianak, guna mengembalikan fungsi nya sebagai sungai yang selama ini menyempit akibat bangunan-bangunan rumah semi permanen di sekitar sungai.

Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Windo Gusman Prasetyo mengatakan, untuk tahap awal kita kerjakan normalisasi sungai Kalianak baru 600 meter. 

"Sekarang sudah mulai, alat berat sudah masuk di sungainya, dan penertiban rumah yang berada di bantaran sungai tetap berjalan untuk normalisasi,"ujar Windo Gusman Prasetyo kepada media usai hearing di Komisi C DPRD Kota Surabaya, Selasa (11/03/2025).

Ia menjelaskan, penertiban bangunan sudah mulai dilakukan sejak akhir Februari kemarin. Hanya saja jika  bicara target selesai normalisasi sungai Kalianak tergantung situasi.

"Kebetulan ini kan menjelang lebaran, mungkin agak sedikit molor. Setelah lebaran kita langsung gas lagi. Karena kalau lebaran kan kasihan juga sama orang-orang yang ada di sana," jelasnya.

Windo menerangkan, pengerjaan normalisasi sungai Kalianak setelah 600 meter sudah di kerjakan kita tidak langsung buat beton pinggir sungai. Karena, untuk membuat tembok beton itu anggaranya besar sekali.

Saat ditanya berapa anggaran normalisasi sungai Kalianak, Windo mengatakan, anggarannya swakelola, kalau total kita karena kita swakelola, kita pakai alat berat Pemkot dan juga pakai tenaga tukangnya juga dari Pemkot.

Ia kembali mengatakan,  pengerjaan normalisasi sungai Kalianak kita targetkan tahun ini yang panjang 600 meter bisa kelar, dari panjang sungai Kalianak sekitar 2,86 kilo meter. 

"Hanya kita masih terkendala soal relokasi warga yang tinggal di bantaran sungai Kalianak, katanya mungkin warga yang minta penundaan karena butuh relokasi," pungkasnya. (red)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni...