Skip to main content

PT Kapal Api Grup Beri Santunan Rp1 Miliar Kepada Keluarga 53 Awak KRI Nanggala 402


Mediabidik.com
- PT Kapal Api Global dan PT Indadi Setia menyerahkan donasi sebesar Rp1 miliar kepada keluarga 53 awak Nanggala 402, Senin (3/5/2021).

Penyerahan donasi yang dilaksanakan di Gedung Bramastra, Satuan Kapal Selam, KOARMADA II tersebut, disampaikan oleh Deputy CEO PT Kapal Api Global, Adi Haryono dan Direktur Utama PT Indadi Setia, Laksda TNI (Purn) Bambang Darjanto, SH, S.Pi, M.Sc kepada Panglima KOARMADA II, Laksda TNI ING Sudihartawan. 

"KRI Nanggala 402 adalah kapal selam kebanggaan kami, yang selama ini selalu siap dalam menjalankan tugasnya. Anak buah kami, ABK KRI Nanggala 402 memiliki tempat yang sangat istimewa di hati kami. Hari ini juga hadir bersama kita di sini, perwakilan 
dari keluarga ahli waris. Terus terang, kami sampaikan kepada keluarga ahli waris, kami merasa sangat kehilangan," kata Panglima KOARMADA II, Laksda TNI ING Sudihartawan saat mengawali sambutannya di depan perwakilan PT Kapal Api Global, PT Indadi Setia dan keluarga ahli waris ABK KRI Nanggala 402. 

Panglima KOARMADA II, Laksda TNI ING Sudihartawan dalam kesempatan tersebut sempat berbagi cerita tentang KRI Nanggala 401 dan para ABK yang seluruhnya adalah putra-putra bangsa terbaik. 

"Sumbangan yang disampaikan pada kesempatan ini akan sangat berguna bagi keluarga ahli waris terutama untuk melanjutkan kehidupan bagi anak-anak. Atas nama keluarga besar KOARMADA II, sekali lagi kami ucapkan terima kasih. Semoga amal baik bapak-bapak sekalian akan mendapatkan balasan yang baik dari Tuhan Yang Maha Esa," 
katanya mengakhiri sambutannya. 

Sedangkan, Deputy CEO PT Kapal Api Global, Adi Haryono dalam kesempatan yang sama menyatakan PT Kapal Api Global yang berkarya di Jawa Timur, selama ini senantiasa memberikan dukungan terhadap kegiatan di Armada Timur. 

"Hari ini kami hadir untuk menyampaikan sumbangan sebagai bentuk rasa bela sungkawa kami yang sedalam-dalamnya atas gugurnya putra-putra terbaik bangsa, 53 awak Nanggala 402, saat menunaikan tugasnya bagi negara. Tenggelamnya Kapal Nanggala 402 adalah sebuah kehilangan besar bagi Bangsa Indonesia, terutama untuk keluarga yang ditinggalkan. Kami berharap donasi yang disampaikan pada hari ini, melalui Panglima KOARMADA II, dapat memberikan uluran tangan agar keluarga yang ditinggalkan dapat tetap bersemangat dalam menjalani hari-hari ke depan," tutur Adi Haryono dengan penuh keprihatinan.

Direktur Utama PT Indadi Setia, Laksda TNI (Purn) Bambang Darjanto, SH, S.Pi, M.Sc pada kesempatan yang sama menyampaikan keprihatinan dan duka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa Nanggala 402 di penghujung April 2021 silam. 

"Kami sungguh berharap sumbangsih dari PT. Indadi Setia dapat memberikan secercah penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan. Teriring tentunya doa bagi seluruh awak Nanggala 402 yang telah gugur sebagai pahlawan bangsa," tambahnya.

Untuk diketahui, Kapal Api Global adalah holding company yang menaungi Unit-unit Bisnis masing-masing PT Agel 
Langgeng, Excelso Café, PT Fastrata Buana, PT Sulotco Jaya Abadi, PT Santos Jaya Abadi, dan PT Santos Premium Krimer. Berbekal lebih dari 8 dekade sejarah kesuksesannya, berbagai produk dan bisnis seperti Kopi Kapal Api, Kopi ABC and Kopi Good Day, Relaxa & Gingerbon Candy, Ceremix Cereal dan cafe Excelso, telah menjadi yang terdepan di pasar Indonesia, Asia dan global. (pan) 


Foto: Deputy CEO PT Kapal Api Global, Adi Haryono saat memberikan bantuan secara simbolis kepada Panglima KOARMADA II, Laksda TNI ING Sudihartawan.

Comments

Popular posts from this blog

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama