Skip to main content

Banyak Usulan Masyarakat Tersendat Saat Reses, H.Rohani Minta Pemprov Tanggap Belanja Anggaran


Mediabidik.com
- Saat melaksanakan Reses II tahun 2021 konstituen yang hadir menanyakan usulan - usulan yang diajukan belum kunjung cair, ini menjadi tugas dan perhatian bagi pemerintah provinsi untuk bergerak cepat. 

H. Rohani Siswanto, SE legislator asal Partai Gerindra menyampakan pencairan anggaran terkait usulan program yang langsung menyentuh ke masyarakat seharusnya segera tersalurkan ke masyarakat luas. 

"Seperti yang diajukan pengusul hingga kini program belum cair, diukur saja tapi tidak ada kejelasan yang pasti. Ini menjadi perhatian bagi pemerintah agar program cepat nyampai ke warga sehingga bisa berpengaruh pada roda perekonomian didaerah akan berputar.  " terang Rohani saat reses di desa Kalirejo kecamatan Bangil kabupaten Pasuruan,  Jum'at (7/5/2021).
 
Ditegaskan Rohani bahwa ini menjadi konsen pemerintah provinsi karena pemerintah pusat sudah menyampaikan agar penyerapan anggaran segera tersalurkan ke masyarakat luas, namun jika anggaran tersendat di administratif daerah maka ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah provinsi. 

"Banyak OPD di Jawa Timur yang belum melakukan pergerakan, seperti Disperindag, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Koperasi dan lainnya yang sudah masuk di anggaran belum ada pergerakan ke masyarakat. Saya berharap pada triwulan ke dua sudah jalan semua sehingga semua usulan bisa nyampai ke warga, "katanya. 

Politisi Partai Gerindra yang maju dari Dapil 3 (Pasuruan dan Probolinggo)  menambahkan dari pihak DPRD Jatim sebenarnya sudah mengusulkan dan sudah masuk di dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) yang memuat pendapatan dan belanja di setiap OPD yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan pengguna anggaran, namun implementasi dari OPD tersebut lambat. Ini kemudian harus di percepat jangan sampai disamakan kondisi biasa dengan kondisi saat ini yang lagi pandemi. 

"Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan telah mewanti wanti anggaran yang ada cepat dibelanjakan, jangan sampai lama ngendon di Bank." jelasnya. 

Oleh karena itu pemerintah harus beraksi cepat untuk segera membelanjakan apa yang sudah menjadi usulan masyarakat mulai dari survei hingga pencairan anggaran harus segera dilakukan percepatan dan efektif. 

"Saya berharap di bulan Juni hingga Juli tahun ini banyak usulan dari masyarakat sudah terealisasi. Ini juga memudahkan dari pihak dewan untuk membahas PAPBD, karena sudah terang benderang terkait serapan anggaran. Jadi banyak manfaatnya ketika pemerintah provinsi tidak lambat didalam proses implementasi dari APBD yang sudah disepakati bersama," pungkas anggota Komisi B DPRD Jatim ini.  (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni