Skip to main content

Bayu Airlangga Layak Pimpin Demokrat Jatim, Ini Alasannya


Mediabidik.com
- DPC Partai Demokrat (PD) kabupaten Gresik memastikan dukungan kepada Bayu Airlangga pada Musyawarah Daerah (Musda) Demokrat Jatim yang bakal digelar pada bulan Juli-Agustus 2021.

"Jadi, saat ini Demokrat Gresik sudah bulat mendukung Mas Bayu Airlangga sebagai Ketua Demokrat Jatim dalam Musda mendatang," ucap Ketua DPC Demokrat Gresik, Eddy Santoso kepada media ini, Rabu (19/5/2021).

Eddy mengungkapkan, Demokrat Gresik mendukung Bayu Airlangga yang juga Sekretaris DPD Demokrat Jatim dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim, berdasarkan sejumlah pertimbangan.
Di antaranya, Bayu masih muda, energik, pengusaha, dan visioner. Ia berharap di bawah kepemimpinan Bayu, Demokrat Jatim bisa menjadi lebih besar dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

"Untuk membesarkan partai dibutuhkan pemimpin muda, energik, dan visioner. Dan, itu ada di Mas Bayu," ungkap Ketua Fraksi Demokrat DPRD Gresik.

Eddy mengungkapkan, bahwa untuk bisa mencalonkan diri sebagai Ketua Demokrat Jatim dalam Musda, salah satu syaratnya adalah mendapatkan dukungan 20 persen dari jumlah DPC Demokrat di 38 kabupaten dan kota se-Jawa Timur. 

Saat ini, menurut Eddy, Bayu Airlangga yang juga menantu mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Pakde Karwo) telah mendapatkan dukungan mayoritas DPC Demokrat di Jawa Timur.

"Dari data yang masuk sementara ini, Mas Bayu sudah mendapatkan dukungan 35 DPC Demokrat dari 38 DPC se-Jawa Timur. Tidak etis saya sebutkan DPC mana saja," terangnya.

Eddy berharap jika Bayu kelak terpilih menjadi Ketua Demokrat Jatim, bisa intens turun ke bawah (turba) ke DPC-DPC. "Semua untuk kebesaran partai. Saya yakin Mas Bayu bisa," pungkasnya. (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...