Mediabidik.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya harus mewaspadai maraknya beredar masker daur ulang, karena dari sisi kesehatan jelas sangat tidak baik untuk digunakan.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Surabaya, dr. Akmarawita Kadir mengatakan, untuk mencegah warga kota Surabaya membeli dan memakai masker daur ulang, sebaiknya Pemkot secepat mungkin mengantisipasinya dengan mengecek langsung ke lapangan. Pemkot Surabaya bisa bekerjasama dengan BPPOM Surabaya.
"Soal masker daur ulang ya Pemkot harus segera mengecek ke lapangan."ujarnya kepada wartawan di gedung DPRD kota Surabaya, Senin (02/03/20).
Ia menegaskan, Pemkot dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Surabaya bisa menggandeng BPPOM sebagai Badan Pengawas Obat dan Makanan, rutin melakukan pengawasan ke setiap penjualan masker yang ada di Surabaya. Tujuannya, agar masyarakat terhindar dari penggunaan masker bekas atau daur ulang.
Ia menambahkan, masyarakat juga harus berhati-hati dalam membeli masker, kami sarankan beli masker di apotik-apotik atau tempat penjualan masker yang resmi, sehingga ada stempel Standar Nasional Indonesia atau SNI nya.
"Masker daur ulang ini harganya lebih murah, mungkin bisa jadi ada oknum yang memanfaatkan situasi saat ini, dimana kebutuhan masker sedang tinggi akibat virus Corona."tegasnya.
Dirinya menerangkan, masker daur ulang merupakan masker yang setelah dipakai kemudian dicuci kembali, nah tentu sisa bakteri yang dicuci tidak semua hilang.
Dan jika ini digunakan, kata politisi Partai Golkar Surabaya, tentu sangat berbahaya bagi masyarakat yang memakai masker.
Ia kembali mengatakan, sebenarnya kita bisa memilah mana masker daur ulang atau yang baru, itu bisa dilihat dari pori-pori nya, jika daur ulang atau masker bekas, maka pori-porinya lebih lebar, tapi masker baru pori-porinya kecil.
"Masker second atau daur ulang memang lagi viral, untuk itu masyarakat harus berhati-hati setiap membeli masker."ungkapnya.(pan)
Comments
Post a Comment