Skip to main content

Manfaatkan Ramadhan, Wartawan Pokja Dewan Bagikan 500 Paket Takjil Gratis

SURABAYA (Mediabidik) – Kegiatan rutin tahunan untuk berbagi berkah di bulan suci Ramadhan diselenggarakan oleh sejumlah wartawan yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) DPRD Surabaya untuk bagi-bagi takjil gratis kepada pengendara yang melintas di depan Gedung DPRD Surabaya JL. Yos Sudarso.

Tak kurang dari 500 paket lengkap (makanan dan minuman) habis tanpa sisa dibagikan kepada para pengendara R2 yang melintas, hanya dalam waktu kurang dari satu jam.

"Kegiatan bagi takjil gratis ini sebenarnya merupakan agenda rutin kawan-kawan yang tergabung dalam Pokja Wartawan DPRD Surabaya, dengan sasaran para pengendara yang melintas di Jl Yos Sudarso. Soal sumber dana yang digunakan adalah hasil swadaya," ucap Maulana Ketua Pokja Wartawan DPRD Surabaya. Jumat (24/05/2019)

Inyong-sapaan akrab Maulana, berharap kegiatan sosial ini bisa menjadikan contoh masyarakat lain dalam rangka memaknai arti indahnya berbagi kepada sesama di bulan suci Ramadhan.

"Kami berharap kegiatan ini bisa diikuti oleh masyarakat lain, agar bisa memaknai arti indahnya berbagi kepada sesama, utamanya kepada kaum muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan," pungkas wartawan koran Harian Bangsa ini.

Diketahui, Pokja Wartawan DPRD Surabaya yang memiliki anggota sekira 35 orang ini terdiri dari berbagai latar belakang media, mulai dari cetak, online, radio dan televisi, yang setiap harinya menggali pemberitaan dari gedung DPRD Surabaya. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...