Skip to main content

Warga Simokerto Tangkap Pencuri Motor

SURABAYA(Media Bidik) -Tersangka curanmor kembali berhasil di amankan anggota polrestabes pada hari senin(18/1) Paijo(nama samaran) 38 tahun warga kedung cowek 1 surabaya tidak bisa berkutik saat di masa warga di jalan Simokerto VI/31 Surabaya saat membawa kabur sepeda motor milik Moh Taufik warga simokerto VI/31 surabaya.

Modus operandi tersangka dengan mengendari motor untuk berputar-putar  sambil mencari mangsa yang empuk,saat melintas di jalan simokerto tersangka melihat sepeda motor honda vario nopol L 6395 TS yang sedang di parkirkan di dalam gang yang sepi, karena dianggap cukup aman tersangka langsung mengeluarkan kunci T untuk membawa kabur motor tersebut, selang berapa waktu, korban yang mengetahui motornya raib langsung mengejar tersangka sambil teriak maling-maling, alhasil tersangka  kaget dan menancap gas,namun upayanya gagal setelah terjatuh di jalan yang berlubang dan langsung di masa warga.

AKP Lily Djafar mengungkapkan bahwa tersangka berhasil di amankan anggota Polrestabes yang sedang berpatroli, saat itu tesangka sedang di masa warga setelah gagal melarikan motor milik Moh Taufik karena terjatuh di jalan berlubang, setelah di lakukan pengembangan tersangka ini juga pernah mendekam di sel polsek kenjeran dan baru keluar 3 bulan dan tertangkap lagi.

"Adapun barang bukti yang berhasil di sita yaitu 1 Unit motor honda Vario L 6395 TS,1 Unit motor minerva L 2875 Qs milik tersangka,1 buah kunci T,3 buah anak kunci T dan 1buah magnet."ungkapnya.

kini tersangka di kenai tindak pidana Pencurian dengan pemberatan, sebagaimana di maksud dalam pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun.(Suroso)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...