Skip to main content

Justamadji"20 Tahun Kedepan Bakal Habis Lahan Pertanian di Surabaya"

SURABAYA ( Media Bidik) - Semakin menyusutnya lahan pertanian dikota Surabaya mendapat perhatian Dinas Pertanian kota Surabaya. Pasalnya dalam 4 tahun terakhir ini terjadi penyusutan hingga 300 hektar. Dikhawatirkan 20 tahun ke depan, sudah tidak ada lagi areal pertanian di kota Pahlawan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian kota Surabaya Justamadji " Sekarang ini areal pertanian   tinggal 1.400 hektar. Dan setiap tahun terjadi  penyusutan  75 hektar. Jika tidak dipertahankan, maka  15 hingga 20 tahun ke depan, bakal habis," ungkapnya, Jumat (15/1).

Ironisnya, sebagian lahan yang masih tersisa sekarang ini sudah dikuasai pengembang. Berhubung belum dibangun oleh pengembang, kata dia, maka lahan pertanian tersebut masih bisa dimanfaatkan warga sekitar untuk ditanami berbagai tanaman, dari padi hingga holtikutura. Apalagi  kondisi di lapangan, saluran irigasi teknis sudah tidak ada. Kebanyakan  sawah yang tersebar di sebagian  Surabaya Timur, Surabaya Barat dan Selatan kebanyakan adalah tadah hujan.

Untuk mempertahankan luasan yang masih tersisa, pihaknya sedang melakukan pengkajian.  Tujuannya jika dimungkinkan ada payung hukum  untuk mempertahankan areal pertanian di tengah gencarnya pembangunan pemukiman dan  sentra niaga yang terus menggerus luasaan lahan pertanian."Sayangnya dalam RTRW 2014, dikatakan areal pertanian pangan berkelanjutan adalah nol. Makanya kami akan koordinasi dengan Bappeko untuk bisa mencari celah agar nantinya dibuatkan raperda agar areal pertanian yang masih tersisa itu bisa dipertahankan," jelasnya.

Meski dengan luasan yang tak seberapa, ia menambahkan musim tanam 2016 ini, pihaknya mematok 1.900 hektar. Artinya, petani bisa menanam lahan pertaniannya  ada yang  satu kali hingga 3 kali pertanian. Sedangkan produksi padi sebanyak 9000 ton pertahun."Jika melihat dari jumlah produksi, tentu tidak seimbang dengan jumlah penduduk Surabaya yang mencapai  hampir 3 juta. Makanya beras  banyak dipasok dari luar daerah," imbuhnya.

Sementara itu lahan pertanian di Surabaya  sudah banyak terhimpit dengan banyaknya pemukiman dan sentra niaga. Di kawasan Ketintang,  sawah di sana banyak yang dibebaskan untuk  perumahan mewah. Tidak heran,  sawah sekarang ini dikepung  perumahan. Kondisi yang sama terjadi di Kecamatan Lakarsantri dan Kecamatan Sambikerep. Sawah dan ladang yang produktif tersebut sekarang berdiri kompleks perumahan mewah milik PT Ciputra. Bahkan sebagian tanah produktif tersebut sudah dikuasai pengembang. Karena  masih ada yang belum dibangun, warga di sana akhirnya memanfaatkan untuk ditanami holtikultura. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Persiapan PON XXI 2024, KONI Jatim Evaluasi dan Finalisasi Atlet dan Pelatih

SURABAYA|Mediabidik.Com – Komite Olahraga Nasional Indonesia Jawa Timur (KONI Jatim), melakukan evaluasi dan finalisasi atlet dan pelatih, persiapan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara.  Evaluasi dan finalisasi atlet serta pelatih ini, dilakukan dengan melakukan pemanggilan terhadap cabang olahraga (cabor) penghuni Puslatda. Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil mengatakan, kegiatan ini fokusnya adalah untuk mengonfirmasi persiapan terakhir seluruh cabor sebelum PON XXI digelar pada September nanti. Dari hasil itu, nantinya KONI Jatim akan menelaah lebih dalam terkait peluang cabor di PON. "Khan ada hasil akhir (pertandingan), track record anak-anak tercatat beberapa kali kemenangan, prestasi, dan tingkat kemenangannya pada level apa," kata Nabil, pada Selasa 9 Juli 2024.  Karena itu, dalam finalisasi ini, KONI Jatim akan mengonfirmasi dan membandingkan dengan data tes fisik dan hasil prestasi yang ada untuk menentukan nama atlet yang dipasti...

KONI Jatim Hadirkan Motivator agar Atlet Tak Minder di PON 2024

SURABAYA|Mediabidik.Com – Atlet dan pelatih pemusatan latihan daerah (Puslatda) Jatim proyeksi PON XXI/2024, di DI Aceh dan Sumatera Utara (Sumut), menerima siraman motivasi dari pakar komunikasi dan motivator nasional Aqua Dwipayana.  Bertempat di ruang Auditorium Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), pada Rabu (5/6/2024), ratusan atlet dan pelatih secara santai, tapi serius, menerima siraman motivasi dari Aqua Dwipayana.  Ketua KONI Jatim M Nabil mengatakan, pihaknya sengaja menghadirkan Aqua Dwipayana yang seorang pakar komunikasi sekaligus motivator. Ia juga merupakan pengurus KONI Pusat.  Pertemuan ini atlet dan pelatih, lanjut Nabil, bukan forum seminar atau sarasehan. Ini acara santai, rileks, banyak senyum, penuh keyakinan, sambil mendapatkan motivasi dari sang motivator Aqua Dwipayana. "Untuk meraih prestasi bagi masyarakat Jatim, kita beri motivasi. Biar makin kuat dan yakin, kita dahsyat dan perkasa. B...