Skip to main content

Seminar HAEI Untuk Hidup Bebas Dari Ancaman Kebakaran

SURABAYA - Menyongsong era "Green n Clean Building" yang dicanangkan pemerintah, para praktisi dan ahli elektro yang tergabung dalam Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI) Jatim berkumpul di RM Agis Jl Ahmad Yani untuk melakukan seminar sehari dengan pokok bahasan "ketepatan penggunaan kabel berkualitas untuk kehandalan system", agar bisa memberikan keamanan untuk bangunan gedung dari ancaman kebakaran yang disebabkan oleh material kabel.

Sering kali dikabarkan banyak jatuh korban dalam tragedy kebakaran gedung, karena penghuni gedung terjebak dalam kobaran api yang sedang berkecamuk didalamnya. Hasil riset sejumlah ahli, tidak sedikit ditemui adanya korban yang berjatuhan dan akhirnya turut terbakar, karena berawal dari menghirup asap CO2 dan Halogen yang berlebihan dari asap yang ditimbulkan oleh kabel yang terbakar dan kemudian pingsan.

Maka, dengan ketepatan pemasangan dan pemilihan jenis kabel yang berkuaitas baik, tentu akan bisa menekan jumlah korban jiwa akibat kebakaran, sekaligus bisa menekan resiko terjadinya kebakaran dalam sebuah bangunan gedung.

Menurut Mahfud Rosidy salah satu praktisi yang terlibat dalam seminar sehari HAEI, masih banyak para praktisi dan konsultan yang belum memahami secara benar dalam pemilihan jenis kabel yang berkualitas dan pemasangan yang tepat agar sebuah bangunan bisa menekan resiko bahaya kebakaran.

"seminar ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman kepada konsultan dan kontraktor dalam memilih dan menggunakan kabel baik dan aman dalam sebuah bangunan agar terhindar dari bahaya kebakaran, karena sampai saat ini masih banyak yang belum memahami kualitas kabel dan ketepatan pemasangan kabel dalam bangunan dan gedung, terutama dalam situasi dan kondisi tertentu," ucap Mahfud Rosidy.

Sementara dari unsur produsen kabel hadir wakil dari PT Central Wire Industrial produsen kabel merek Yunitomo Electric Cable, berpendapat bahwa diskusi sejumlah praktisi dan konsultan elektrikal yang diselenggarakan oleh HAEI akan semakin menambah referensi pabriknya dalam memproduksi jenis kabel yang dibutuhkan dalam sebuah bangunan.

"sebagai produsen kabel yang baru, kami sangat mengapresiasi atas diselenggarakannya seminar sehari tentang kabel ini, karena disamping berkaitan dengan hasil produk kami, tentu akan banyak memberikan masukan kepada kami sebagai produsen," jelas Wijaya Marketing Manajer PT Central Wire Industrial.

Tidak hanya itu, Wijaya juga menyampaikan bahwa dari hasil seminar sehari HAEI, pihaknya kini sedang memproses produksi kabel yang jika terbakar tidak menimbulkan asap dan material pembungkus kabel dari bahan yang tidak mengandung Halogen.

"dalam seminar banyak dibahas soal bahaya kebakaran di dalam gedung yang diakibatkan oleh konsleting listrik, sehingga erat hubungannya dengan kualitas kabel, karena hasil penelitian dilapangan, tidak sedikit korban kebakaran didalam gedung disebabkan oleh asap yang ditimbulkan oleh material kabel, untuk itu kami akan segera meluncurkan produk baru yakni jenis kabel Low Smoke Zero Halogen (LSZH)," tambahnya.

PT Central Wire Industrial adalah produsen kabel pendatang baru yang pabriknya berada di Jl Industri Raya Surabaya namun telah berhasil memproduksi sejumlah jenis kabel yang kini telah banyak direkomendasi pemasangannya oleh praktisi dan konsultan karena kualitasnya yang telah teruji. (pan)

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni...