Terkait penutupan lokalisasi di Surabaya oleh Pemkot Surabaya merupakan langkah tepat untuk menyelamatkan para remaja Surabaya sebagai generasi penerus bangsa. Dari beberapa temuan Pemkot Surabaya, hampir rata-rata remaja yang terjebak narkoba, seks bebas, sampai menjadi mucikari mereka semuanya tinggal di lingkungan yang berdekatan dengan lokalisasi.
Kasus seperti ini terus ditekan oleh Pemkot Surabaya dibawah kepemimpinan Walikota Tri Rismaharini. Sudah banyak kebijakan yang dilakukan Walikota Surabaya perempuan pertama ini. Seperti selalu melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah yang lokasinya berdekatan dengan tempat prostitusi. Tujuannya yakni ingin mengetahui permasalahan sosial yang terjadi pada siswa-siswa sekolah disana. Hasilnya, ternyata sangat mengejutkan, banyak siswa di sekolah-sekolah tersebut yang terjebak dengan persoalan prostitusi dan alasannya pun beragam, paling banyak ternyata permasalahan ekonomi.
Setiap kali kunjungan ke sekolah-sekolah di Surabaya, Risma panggilan akrabnya, selalu memberikan motivasi kepada siswa untuk tidak mudah menyerah dalam meraih cita-cita. Hal itu juga disampaikan Wali Kota terbaik dunia pada acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional, Sabtu (28/6/2014), di Taman Surya.
Dalam kesempatan tersebut, Risma mengatakan bahwa setiap orang pasti memiliki kelebihan. Untuk mengasah kelebihan yang dimiliki yakni selalu belajar, bertanya, dan mau kerja keras. Memang setiap orang pasti ada kekurangannya, namun kekurangan tersebut bisa ditutupi dengan kelebihan yang kita miliki.
"Tidak ada didunia ini orang yang bodoh, selama kita mau belajar dan bekerja keras pasti kita berhasil. Jadi, tidak ada alasan untuk bermalas-malasan. Gunakan waktu sebaik mungkin, jangan sampai kalian menyiakan waktu dan kesempatan. Kalau sampai itu terjadi yang rugi kalian sendiri," ucapnya dihadapan siswa-siswi se-Surabaya yang hadir.
Dia juga mengingatkan untuk jangan merasa minder karena berasal dari keluarga tidak mampu. Bagi Risma, hal itu bukan menjadi halangan meraih kesuksesan. Kemudian, Risma mencontohkan banyak anaknya tukang becak, kuli bangunan, dan lainnya sukses karena dia mau belajar dan bekerja keras. Di dunia ini tidak ada seseorang yang sempurna.
"Tidak ada orang sukses yang tanpa bekerja keras. Semua pasti dulunya mereka bekerja keras untuk bisa sukses. Semua jawaban ada pada kalian sendiri, kalian mau sukses atau tidak. Tanamkan itu mulai sekarang kalau kalian mau berhasil," tegas Risma.
Dia juga mengingatkan apabila memiliki masalah jangan lari, hadapi masalah tersebut. Jangan sampai ketika ada masalah kemudian menggunakan narkoba sebagai pelampiasan. Tindakan seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah, malah akan menambah masalah.
"Kalau kalian tertangkap pihak berwajib karena penyalahgunaan narkoba. Di saat itulah kalian akan habis, karena telah menyia - nyiakan waktu yang kalian miliki. Masih banyak hal yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah, karena itu hanya pelarian sementara," pungkasnya.
Risma menantang pelajar Surabaya untuk tidak hanya katakan tidak pada narkoba, tapi juga katakan tidak pada sek bebas. Menurut, Risma keinginan melakukan seks dikarenakan banyaknya remaja menonton video porno. Makanya, dia menantang seluruh pelajar yang hadir untuk tidak melihat video porno.
"Kalian belum saatnnya untuk melihat hal seperti itu. Ibaratkan seperti gelas, sejak kecil sudah dimasuki ilmu pengetahuan seperti komputer, bahasa, metematika dan sebagainya. Lalu, kalian isi gelas tersebut dengan sesuatu kegiatan yang tidak bermanfaat seperti melihat video porno. Pasti gelas tersebut akan tumpah, iya kalau yang tumpah yang jelek. Alangkah sayangnya, kalau yang tumpah ilmu yang baik, maka akan merusak konsentrasi kalian dalam belajar," tuturnya. (Topan)