Sidoarjo - Warga Nahdlatul Ulama (NU) Jatim sampai kini belum menentukan pilihan soal siapa capres yang akan dipilih dalam Pilpres 2014.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf. Bahkan Gus Ipul meyakini warga NU hingga saat ini belum menentukan pilihan dan arahan untuk memilih salah satu capres.
Keyakinan itu berdasarkan hasil survei yang dilakukannya di berbagai daerah, masih menunggu perkembangan situasi dan kondisi menjelang hari pilpres.
"Untuk masalah deklarasi yang ada dan mendukung salah satu pasangan capres dan cawapres, belum mewakili," ucapnya usai meresmikan pameran nasional pesona ragam hias kain di Mpu Tantular Sidoarjo, Senin (16/6/ 2014).
Ditambahkan mantan GP Ansor ini, dalam sejarah perkembangan NU soal pemilihan legislatif maupun presiden, biasa terjadi perbedaan.
"Perbedaan itu sudah biasa terjadi di internal warga NU. Jadi tidak ada masalah meskipun mereka berbeda pilihan, karena sudah terbiasa," tukas Gus Ipul.
Disinggung terkait dukungan para kiai di Jawa Timur yang mendeklarasikan diri pada salah satu pasangan capres, jawabnya, etika itu sudah biasa terjadi seorang kiai akan mengikuti kiainya yang dianggap guru atau diteladani. "Kita hormati saja perbedaan dukungan para kiai-kiai itu," jelasnya.
Gus Ipul yakin bahwa warga NU tidak akan terjebak dalam polarisasi dan isu-isu yang tidak benar yang dapat memecah belah NU, karena hal-hal seperti ini sudah terlalu sering dilakukan oleh warga NU. "Semoga saja NU Jawa Timur tetap solid dan aman," harapnya.(Bejat)
Pernyataan itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf. Bahkan Gus Ipul meyakini warga NU hingga saat ini belum menentukan pilihan dan arahan untuk memilih salah satu capres.
Keyakinan itu berdasarkan hasil survei yang dilakukannya di berbagai daerah, masih menunggu perkembangan situasi dan kondisi menjelang hari pilpres.
"Untuk masalah deklarasi yang ada dan mendukung salah satu pasangan capres dan cawapres, belum mewakili," ucapnya usai meresmikan pameran nasional pesona ragam hias kain di Mpu Tantular Sidoarjo, Senin (16/6/ 2014).
Ditambahkan mantan GP Ansor ini, dalam sejarah perkembangan NU soal pemilihan legislatif maupun presiden, biasa terjadi perbedaan.
"Perbedaan itu sudah biasa terjadi di internal warga NU. Jadi tidak ada masalah meskipun mereka berbeda pilihan, karena sudah terbiasa," tukas Gus Ipul.
Disinggung terkait dukungan para kiai di Jawa Timur yang mendeklarasikan diri pada salah satu pasangan capres, jawabnya, etika itu sudah biasa terjadi seorang kiai akan mengikuti kiainya yang dianggap guru atau diteladani. "Kita hormati saja perbedaan dukungan para kiai-kiai itu," jelasnya.
Gus Ipul yakin bahwa warga NU tidak akan terjebak dalam polarisasi dan isu-isu yang tidak benar yang dapat memecah belah NU, karena hal-hal seperti ini sudah terlalu sering dilakukan oleh warga NU. "Semoga saja NU Jawa Timur tetap solid dan aman," harapnya.(Bejat)