Skip to main content

Intim dengan Sosial Media Tingkatkan Risiko Obesitas

Kondisi ini tidak terlepas dari pengaruh situs jejaring sosial yang kian marak beberapa tahun terakhir, dan bahkan menjadi gaya hidup. Misalnya, Anda tidak perlu berjalan ke toko untuk membeli barang keperluan Anda, karena dengan duduk santai sambil ngemil keripik kentang di atas sofa, barang yang Anda pesan di toko online sudah sampai ke tangan Anda.
Bahkan Anda tidak perlu datang ke rumah tetangga sebelah untuk bersilaturahmi karena bisa chatting-an dari kamar masing-masing. Ini adalah fenomena yang cukup ironis, karena kemudahan bersosial media di internet justru membuat orang malas beraktivitas, yang pada akhirnya bisa membuat orang tersebut mengalami kelebihan berat badan dan sakit-sakitan.
Sebuah penelusuran yang dilakukan salah satu media nasional menunjukkan, bahwa di instagram, hashtag atau tanda pagar #food menempati peringkat ke-25 dalam daftar TOP 100 TAGS. Posisi ini berada jauh di atas hashtag #fitness yang berada di urutan ke-87.
Ironisnya lagi, di antara sesama hashtag yang berhubungan dengan makanan pun, tampak adanya kecenderungan menampilkan makanan tidak sehat. Hashtag makanan berkalori tinggi cenderung lebih populer dibandingkan hashtag tentang makanan berserat yang lebih sehat.
Sebut saja hashtag #foodgasm, disebut dalam 6,1 juta posting. Hashtag #cake disebut dalam 20,5 juta posting, sedangkan hasthtag #chocolate disebut dalam 19,1 juta posting. Bandingkan dengan hashtag tentang makanan sehat, semisal #salad yang hanya disebut dalam 5,5 juta posting, seperti dikutip detikhealth.
So, apakah kelebihan berat badan yang Anda alami saat ini berhubungan dengan 'keintiman' Anda menggunakan internet? Anda sendiri yang tahu jawabannya.

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...