SURABAYA - Siapa yang tidak kenal dengan tokoh Madura H.R. Ali Badri Zaini yang memiliki segudang pengalaman dan menjadi petinggi sejumlah elemen masyarakat di Jatim. Dalam acara nonton bareng debat Capres putaran ketiga, dirinya mengajak seluruh masyarakat Madura dimanapun berada untuk mentaati fatwa para Kyai dan Ulama Madura yang telah memilih Capres Prabowo sebagai Presiden RI tahun 2014.

Sebagai penggagas acara, H Ahmad Zaini MA mengatakan agar seluruh masyarakat yang hadir bisa menilai secara bijak dan obyektif dalam acara nonton bareng debat Capres, karena menyangkut nasib bangsa dan Negara di lima tahun mendatang.
Sementara tokoh Madura di Jatim H.R. Ali Badri Zaini dengan tegas mengatakan bahwa sosok Prabowo adalah yang paling pantas menduduki kursi Presiden karena dinilai tegas, cerdas dan lugas dalam menghadapi persolan bangsa.
"kita butuh seorang pemimpin yang gagah, ganteng, tegas, cerdas sekaligus lugas dalam mengambil keputusan dan menghadapi segala persoalan bangsa ini sehingga disegani para pemimpin dunia," jelas H R. Ali Badri.
Ditanya tanggapannya soal komunitas Madura di Jakarta yang menyatakan dukungannya terhadap Capres Jokowi-JK, Ali Badri Zaini secara tegas mengatakan bahwa dirinya mempersilahkan namun juga mengingatkan bahwa fatwa para Kyai dan Ulama di Madura secara tegas menyatakan dukungannya terhadap Prabowo.
"jika ada masyarakat Madura yang memilih selain Prabowo-Hatta, silahkan saja, tetapi seperti dikatahui bersama bahwa kami masyarakat Madura menganut azas paternalistic yang artinya taat kepada para imam yakni Kyai dan Ulama Madura yang telah memutuskan bahwa pasangan Capres Prabowo-Hatta yang dianjurkan untuk dipilih, bukan yang lain," tambahnya.
Hal senada juga di katakan oleh Prof Sam Abede yang hadir sebagai komentator, jika dalam permainan sepak bola maka scorenya debat capres adalah 3-0 untuk kemenangan Prabowo, karena dinilai lebih unggul dalam mengkomunikasikan misi dan visinya.
"ini score nya 3-0 untuk Prabowo, terutama soal komunikasi dan pernyataan Capres nomer satu yang mengatakan secara berulang-ulang soal pertahanan nasional tergantung kepada ketahanan rakyat dan bangsa ini, karena perlu diingat bahwa pernyataan ini juga pernah disampikan oleh Proklamator kita Bung Karno dan Bung Tomo saat membakar semangat arek Suroboyo dalam melawan penjajahan Belanda,"ucap Prof Sam Abede.
Menurut Profesor yang lahir di Ambon ini, Prabowo terlihat sangat berwibawa tatkala menyampaikan kebanggaannya terhadap kemampuan bangsa dan Negara Indonesia di mata dunia.
"saya sangat bangga saat Prabowo mengatakan Hey… negara asing, jangan anggap kami lemah, kami ini bangsa yang besar dan mampu berdiri diatas kaki sendiri, dan perlu juga anda ketahui bahwa Prabowo saya anggap sangat siap berkomunikasi dengan para pemimpin dunia karena menguasai 4 bahasa yang salah satunya adalah bahasa arab, ini saya katakan karena secara pribadi saya mengetahui sendiri saat berkesempatan mengunjungi beliau di Yordania," tandasnya.
Diakhir komentarnya, Prof Sam Abede juga mulai menyerang Capres Jokowi dengan mengatakan bahwa capres nomer satu ini mempunyai fisik dan gaya bicara yang lemah dan lunglai, sekaligus menyerang JK dengan mengatakan kalau pandangan dan bicaranya tidak konsisten.
"Tidak mungkin kita memilih presiden yang tampilannya lemah lunglai, dan tidak mungkin juga kita memilih presiden yang pasangannya bermulut clometan (mencla mencle), karena sebelumnya merendahkan tetapi setelah diminta jadi wakil berbalik menyanjungnya tanpa batas, ini tidak konsekuen," kritiknya.
Ditengah acara nonton bareng debat Capres PPJ ini terlihat juga Brigjen (Purn) Muali yang sengaja datang dari Jakarta usai menghadiri acara kelompok Barisan Nusantaras. Dalam sambutanya Muali mengatakan jika Prabowo adalah sosok yang dianggap paling pantas menjadi pemimpin bangsa ini.
"capres Prabowo-Hatta kami anggap pasangan yang paling pantas memimpin bangsa ini," urai pensiunan jenderal TNI AD yang mengaku pernah tinggal di Surabaya saat berdinas di Korem Bhaskara Jaya.
Namun saat ditanya tanggapannya terkait statement sejumlah pensiunan Jenderal yang cenderung mengumbar kampanye negative dan saling serang statement hanya karena dukungan terhadap salah satu Capres, Muali tidak ingin menanggapinya namun berpesan kepada seluruh masyarakat termasuk dirinya untuk tidak membuat bingung rakyatnya.
"saya memang tidak mengikuti, dan persisnya juga tidak tahu, artinya merekalah yang mengetahui hal itu, namun saya meminta agar jangan membuat rakyat bingung, kami ini kan sudah purnawirawan artinya sudah menjadi rakyat biasa, sekarang tinggal tergantung penilaian rakyat yang saat ini sudah sangat cerdas dan kritis dalam menilai berbagai persoalan bangsa ini," tegasnya.(pan)