Skip to main content

BLC Griyo Keputih Milik Pemkot Dirusak Orang Tak Dikenal

SURABAYA (Mediabidik) - Pintu dan jemdela kaca Broadbrand Learning Center (BLC) milik pemkot Surabaya di Jalan Arif Rahman Hakim, Senin (1/4/2019) malam dirusak orang tak dikenal. Kejadian pengerusakan aset milik Pemerintah Kota (Pemkot) terjadi diwilayah hukum Polsek Sukolilo, Senin (1/4/2019). Pintu dan cendela kaca Griyo Keputih pecah berkeping. 

Menurut saksi mata, pintu dan cendela bangunan yang terletak di jalan Arif Rahman Hakim 57- C tersebut, hancur akibat dilempar batu oleh seseorang yang saat ini identitasnya masih belum diketahui. Pelemparan batu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. 

Masih menurut saksi, sebelum kejadian, pelempar sempat terlihat mondar-mandir disekitar lokasi. "Yang mengalami kerusakan pintu kaca sebelah kiri dan cendela disisi kanan," ujar sumber yang enggan disebutkan namanya, Selasa (2/4/2019).

Tak banyak keterangan yang bisa digali dari pihak Polsek Sukolilo. Kanit Reskrim Polsek Sukolilo bahkan mengaku belum menerima laporan atas peristiwa yang terjadi di bekas kantor kelurahan Keputih tersebut.

"Saya tidak bisa memberi keterangan, selama belum ada laporan," singkatnya saat dikonfirmasi, Selasa (2/4/2019).

Begitupun dengan pihak Pemkot. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Irvan Widyanto saat dikonfirmasi berjanji bakal menelusuri hal ini. "Coba saya cek dulu ya," ujarnya via pesan singkat yang dikirimkannya, Selasa (2/4/2019). (pan)


Foto : Pintu kaca hancur akibat lemparan batu orang yang tak dikenal. Tampak pula batu persegi yang dipergunakan pelaku di lokasi kejadian. ist

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...