Skip to main content

Program Baru PDAM Tidak Bisa Dinikmati Warga Kelurahan Ujung

SURABAYA (Mediabidik) - Sejumlah warga di perkampungan Kota Surabaya, Jawa Timur, bagian utara mengeluhkan sejak lama belum teraliri jaringan air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) seiring manajemen PDAM meluncurkan program pemasangan sambungan baru di rumah-rumah warga secara gratis memperingati HUT ke-726 Surabaya.

"Ada sektar 14 rumah warga di sini sejak lama belum teraliri jaringan PDAM. Kami sudah mengajukan ke PDAM tapi sampai saat ini," kata Ketua RT 9, RW 12, Kelurahan Ujung, Kecamatan Semampir, Mat Kirom, Selasa (2/4/2019).

Menurut dia, PDAM belum bisa memasang sambungan baru karena tidak ada jaringan pipa arteri yang masuk di perkampungan. Untuk itu, ia berharap kepada Pemerintah Kota Surabaya dalam hal ini PDAM Surya Sembada agar memasang jaringan pipa arteri.

"Kalau sudah ada pipa arteri yang masuk di gang-gang, maka warga baru bisa memasang sambungan baru," ujarnya.

Selama ini, lanjut dia, kebanyakan warga setempat menggunakan air yang bersumber dari sumur bor yang rasanya asin untuk keperluan sehari-hari. Tentunya, kata Kirom, air dari sumur tersebut kurang sehat karena sering kali warga mengalami gatal-gatal.

"Kami minta tolong agar pemerintah pemasangan jaringan pipa arteri di sini," katanya.

Hal sama juga dikatakan Sumarsono, Ketua RT 10, RW 12 Kelurahan Ujung. Ia mengatakan ada sekitar 10 warga di RT-nya yang sejak bertahun-tahun belum teraliri sambungan air PDAM.
"Kalau permintaan sudah sering tapi karena jaringan tidak ada, PDAM tidak bisa memasang. Warga diminta mengajukan ke PDAM secara kolektif. Tapi setelah diajukan tetap belum bisa," katanya.

Mendapati hal itu, anggota Komisi C DPRD Surabaya Syaiful Aidy mendatangi sejumlah warga yang tidak teraliri sambungan air PDAM itu. Menurutnya, PDAM punya target pemasangan jaringan 100 persen di seluruh Surabaya.

"Makanya saya bantu memfasilitasi PDAM supaya bisa mengetahui tempat-tempat yang belum teraliri PDAM," katanya. 

Menurut politikus PAN ini, dua RT di Kelurahan Ujung ini adalah salah satu contoh yang belum teraliri oleh jaringan pipa PDAM. Tentunya, lanjut dia, jika itu bisa disikapi pihak PDAM, maka program PDAM untuk menapai jaringan 100 persen akan cepat teralisasi.

"Sekarang ini kan baru 98 persen. Tentunya PDAM harus jemput bola dengan menelusuri perkampungan warga agar tau mana yang belum teraliri jaringan PDAM," katanya.

Sementara itu, Supervisor Pemasangan Sambungan Air Wilayah Surabaya Timur PDAM Surabaya, Syaiful mengatakan  pihaknya sudah sering mensosialisasikan program PDAM tersebut kepada warga dalam beberapa kegiatan baksos.   

"Kalau ada warga di dua RT Kelurahan Ujung ini belum terpasangan sambungan air, itu karena status tanah yang dipakai warga milik PT Kereta Api. Ini yang tidak bisa kita bantu," katanya.

Namun, lanjut dia, kalau ada rumah warga yang statusnya jelas maka pihaknya akan mengupayakan agar segera memasang jaringan pipa tersiar di perkampungan. "Ini memang urusannya dengan PDAM, kami akan mensuplai jaringan secara gratis mulai dari pipa, aksesoris, pembongkaran paving, pengalian, pengurukan hingga rekondisi," katanya.

Mengenai warga yang tinggal di lahan PT KA, lanjut dia, sebetulnya bisa diatasi dengan program master meter yang bertujuan untuk meningkatkan akses air PDAM yang ditujukan kepada warga yang berpenghasilan rendah bertempat tinggal di wilayah/lokasi yang lokasinya secara teknis maupun adminsitratif tidak dapat dilayani PDAM Surabaya.

"Artinya di perkampungan itu dibuat komunal, baru kemudian ditarik internal untuk orang banyak," katanya.(pan)


Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...