SURABAYA (Mediabidik) – Persiapan pelaksanaan pemungutan suara untuk pemilu 2019 di Lapas/ Rutan kembali mendapat perhatian dari anggota DPR RI Adies Kadir.
Saat mengunjungi Rutan Kelas I Surabaya, Adies meminta pihak Lapas/ Rutan berhati-hati, Kamis (11/4/2019).
Kedatangan Wakil Rakyat dari komisi III DPR RI itu disambut langsung Kakanwil Kemenkumham Jatim Susy Susilawati. Kakanwil didamping Kalapas Surabaya Suharman, Kalapas Sidoarjo Muhamad Susanni dan Karutan Surabya Teguh Pamuji. Dalam pertemuan di Aula Rutan itu, membahas banyak hal.
Adies menyinggung hak pilih yang dimiliki WBP. Adies meminta agar pihak Lapas/ Rutan memaksimalkan jumlah yang ada. "Kita juga harus antisipasi dengan baik, jangan sampai hanya menyalahkan pihak lapas," urainya.
Adies juga berharap pihak Lapas/ Rutan siap dan lebih berhati-hati karena proses pemungutan semakin dekat. "Apalagi di minggu tenang, hati-hati dengan isu-isu yang bersifat propaganda," tuturnya.
Terkait hal tersebut, Susy sangat berterima kasih atas saran dan perhatian yang ditunjukkan Adies. DIa meminta seluruh jajarannya untuk mencermati setiap poin yang disampaikan Adies. Terutama terkait masalah keamanan dan ketertiban selama proses pemungutan suara berlangsung. "Kami sudah perintahkan agar kepala UPT standby di tempat saat pemungutan suara. Semua hal harus dilaporkan secara detail kepada pimpinan," tegasnya. (opan)
Foto : Tampak Adies Kadir, Anggota Komisi III DPR RI saat tiba di Rutan Klas I Medaeng Surabaya, Kamis (11/4/2019). Henoch Kurniawan
Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...
Comments
Post a Comment