SURABAYA (Mediabidik) - Dampak peralihan pengelolaan pendidikan SMA/SMK oleh provinsi, puluhan siswa berprestasi di Surabaya gagal masuk SMA Negeri.
Hal itu disampaikan salah satu orang tua siswa yang enggan menyebutkan jati dirinya, saat demo di Balai Kota, Kamis (28/6/2016) meminta campur tangan Pemkot Surabaya untuk memfasilitasi anak mereka masuk SMA Negeri melalui jalur prestasi.
"Kedatangan kita disini, meminta Walikota Surabaya membantu anak kami agar masuk SMA/SMK Negeri melalui jalur prestasi. Walaupun kita sudah mengantongi surat rekomendasi dari KONI, sementara siswa dari daerah lain yang prestasinya biasa - biasa saja bisa masuk "ucapnya.
Diwaktu yang sama Edi Cristijanto Kepala BPD Linmas saat bertugas melakukan pengamanan mengatakan, mereka itu warga Surabaya yang ingin masuk SMA/SMK Negeri dari jalur prestasi olahraga, pada tanggal 8-9 kemarin daftar tidak diterima, tidak diterimanya tanpa alasan yang jelas.
"Sementara dari daerah lain yang prestasinya biasa biasa saja, malah di terima. Apalagi yang atlit nasional dan provinsi malah diterima, "ungkap Edi usai menemui para peserta demo dibalai kota, Kamis (28/6/2018).
Edi menambahkan, mereka semua warga Surabaya ingin menghadap pak Saiful Rahman (red-Kadispendik Jatim) minta kejelasan tidak di terima dan diarahkan ke UPTD kota Surabaya pak Kariyanto, sama pak Kariyanto di jelaskan ini kewenangan kepala dinas.
"Ahkirnya mereka ke provinsi lagi ditolak lagi, diserahkan ke pemerintah kota dan kita jawab itu bukan kewenangan pemerintah kota, SMA di provinsi kita tidak punya kewenangan apapun, "terang mantan Kabag pemerintahan dan Otoda Pemkot Surabaya.
Dia menjelaskan, mereka maunya di fasiltasi dan sudah kita fasilitasi, sudah kita telpon ke UPTD maupun pak Saiful Rahman tapi tidak diterima.
"Ahkirnya kita arahkan ke Genteng Kali lagi, kalau Genteng Kali tetap tidak mau terima. Silakan menempuh jalur lainnya, ke Ombusman atau PTUN silahkan saja karena itu hak mereka, "paparnya. (pan)
Comments
Post a Comment