SURABAYA (Mediabidik) - Kinerja Teguh Prihandoko Dirut Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya yang dianggap gagal dalam menjalankan tugasnya. Pasalnya kritikan tersebut disampaikan walikota Surabaya Tri Risma Harini yang menilai kondisi managemen RPH sudah amburadul, ironisnya pihak RPH minta tambahan penyertaan modal sebesar Rp. 30 miliar.
Namun, kritikan tersebut tidak membuat Dirut RPH ini mundur malah memilih untuk bertahan dan dinilai tidak tahu malu, entah apa yang membuat ia (Dirut RPH - Red) bertahan, walaupun Walikota Surabaya sudah menilai ketidakmampuannya untuk menggelola RPH Surabaya.
Apakah, bertahannya Teguh Prihandoko yang sedang duduk dikursi empuk jabatan Dirut RPH Surabaya, ada kaitannya dengan foto bersama dengan anak Walikota Surabaya di RPH Surabaya?. Ketika ditanya soal foto tersebut, ia berdalih bahwa kedatangan Fuad anak Walikota Surabaya ini ke RPH, hanya untuk membeli daging untuk keperluan cafenya, dan ia meminta jangan dikait- kaitkan , menurutnya, marahnya Ibu Walikota karena, ada pihak ketiga yang memicu dengan tujuan untuk memanfaatkan dan mempunyai kepentingan.
"Marahnya Ibu Walikota Surabaya bukan masalah fotonya mas Fuad yang waktu itu berkunjung di RPH, namun ada pihak ketiga yang sengaja memicu, untuk kepentingan pribadi, kalau masalah foto itu tidak ada kaitannya mas," ujar Teguh Prihandoko Dirut Rumah Potong Hewan Surabaya. Rabu (20/9).
Masih menurut Teguh, nanti kalau teman – teman media ingin tahu kondisinya RPH saat ini, tunggu kalau ada kunjungan dari DPRD Kota Surabaya, nanti teman – teman saya undang, maklum mas saya baru 8 bulan menjabat menjadi Dirut RPH Surabaya dan masih perlu belajar. Tapi apapun yang dikatakan oleh, Walikota kami patuh pada perintahnya.
"Nanti teman media akan saya undang saat ada kunjungan DPRD Kota Surabaya, biar tahu kondisi RPH saat ini, tapi apapun yang dikatakan Walikota Surabaya kami patuh atas perintahnya, dan saya akan belajar, maklum mas saya kan masih menjabat 8 bulan jadi Dirut RPH Surabaya,"ungkapnya. (pan)
Comments
Post a Comment