Skip to main content

KONI Jatim dan RS Ubaya Teken MoU Pengembangan Kesehatan dan Perawatan Cedera Atlet 

SURABAYA|Mediabidik.Com – Komite Olahraga Nasional Indonesia Jawa Timur (KONI Jatim) resmi menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit (RS) Universitas Surabaya (Ubaya) di bidang kesehatan dan perawatan cedera. 

Hal tersebut dengan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung di RS Ubaya Surabaya, pada Jumat (31/1/2025) antara Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil dan Direktur Utama RS Ubaya dr Wenny Retno Sarie Lestari MMRS FISQua.

Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil mengungkapkan, bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting untuk memberikan perlindungan maksimal bagi atlet-atlet Jatim yang mengalami cedera selama proses latihan atau bertanding, bahkan cedera karena kondisi psikis.
RS Ubaya dipilih sebagai mitra utama, karena memiliki fasilitas lengkap yang sangat bermanfaat untuk pembinaan atlet di Jawa Timur, termasuk fasilitas hidroterapi yang pertama kali ada. "Ini adalah rumah sakit pertama yang memiliki fasilitas hidroterapi di sini, sebelumnya kami pernah melihat ada di RS Kuala Lumpur," ucap Nabil. 

Selain itu, RS Ubaya juga menyediakan layanan terhadap penanganan psikis atlet pascaoperasi. "Banyak atlet kita yang sudah dioperasi, dan meski secara fisik sudah sembuh, namun secara mental mereka belum sepenuhnya pulih. Sehingga ini juga menjadi perhatian kami," ujar Nabil.

Selain penanganan cedera, aspek pencegahan cedera juga menjadi fokus utama dalam kerja sama ini. Nabil menekankan pentingnya pencegahan cedera, karena atlet merupakan aset berharga bangsa yang membawa nama baik daerah dan Indonesia di kancah internasional.
"Terima kasih kepada RS Ubaya dan Yayasan Ubaya yang telah mendukung pembinaan prestasi atlet-atlet Jatim. Prestasi kita adalah prestasi Jatim, dan prestasi Jatim juga merupakan prestasi Indonesia. Ini sesuai dengan tagline kami: Dari Jawa Timur untuk Indonesia, Menuju Prestasi Dunia," tegasnya.

Sebagai bagian dari dukungan kepada atlet, RS Ubaya juga memberikan layanan medical check-up gratis bagi atlet Jatim yang telah berprestasi di level internasional. Hal ini diharapkan dapat memastikan kondisi kesehatan atlet tetap prima dalam menjalani karier mereka.

Sementara itu, Direktur RS Ubaya dr Wenny Retno Sarie Lestari MMRS FISQua menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan KONI Jatim yang telah memilih RS Ubaya sebagai mitra dalam pengembangan dunia olahraga di Jatim.

Wenny mengungkapkan, bahwa RS Ubaya siap memberikan kontribusi maksimal dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas unggulan yang ada, seperti Sport Clinic yang dipimpin oleh Dr dr Muhammad Zaim Chilmi Sp OT seorang ahli ortopedi yang berpengalaman dalam menangani cedera lutut dan panggul, masalah yang sering dialami oleh atlet.
"Sport Clinic kami akan dilengkapi dengan tim medis yang terdiri dari ahli kedokteran fisik, rehabilitasi, serta psikolog klinis untuk menangani aspek mental pascaoperasi atau cedera," ujar Wenny.

Lebih lanjut, Wenny juga memastikan, bahwa dalam rangka pencegahan cedera, RS Ubaya akan menyelenggarakan sesi berbagi ilmu dengan para pelatih dan atlet di masa mendatang. Kolaborasi ini diharapkan dapat mencetak lebih banyak atlet berprestasi yang siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Dengan dukungan RS Ubaya, Wenny berharap bahwa kerja sama ini dapat mewujudkan kesuksesan yang sejalan dengan tagline KONI Jatim: Dari Jawa Timur untuk Indonesia, Menuju Prestasi Dunia. (rinto)

Caption: Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil dan Dirut RS Ubaya dr Wenny Retno Sarie Lestari MMRS FISQua perlihatkan dokumen MoU

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...