Skip to main content

DPRKPP Surabaya Support Penataan Kawasan Wisata Kota Tua

SURABAYAIMediabidik.Com - Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya siap support penataan kawasan wisata kota tua di Surabaya Utara.

Rencananya, nama yang diusung untuk kawasan kota tua adalah 'Suroboyo Kutho Lawas'. Nantinya, akan ada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) aneka olahan kopi yang berjajar di sepanjang Jalan Karet. Tujuan dari penataan itu, 
adalah untuk meningkatkan daya tarik wisata lokal dan perekonomian di Kota Pahlawan. 

Sebelumnya setelah sukses menyulap kawasan Tunjungan menjadi Tunjungan Romansa, dan Balai Pemuda menjadi Alun-Alun Suroboyo, kini Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi merambah ke kawasan Jalan Karet, Jembatan Merah, dan sekitarnya untuk dijadikan tempat wisata kota tua. 

"Saya menargetkan, sebelum 31 Desember sudah harus jadi. Karena nanti Jalan Karet dan sekitarnya itu rencananya mau dibuat paving (mau saya paving)," kata Wali Kota Eri di ruang kerjanya, Jumat pekan lalu (22/9/2023). 

Dikonfirmasi terkait penataan kawasan kota tua, Kepala Bidang (Kabid) Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, Iman Kristian mengatakan, penataan wisata kota tua di wilayah Surabaya Utara sudah satu paket dengan penataan di kawasan Kembang Jepun Kya-Kya.

"Yang kota tua di Kya-Kya dan Jalan Rajawali sudah kita tata sejak tahun lalu, dan kondisinya masih bagus. Nanti kita kembangkan penataan yang lain yang ada di kota tua di Surabaya Utara," ujar Iman Kristian di Surabaya, Jumat (29/09/2023).

Ia menjelaskan, penataan kota tua di wilayah Surabaya Utara melibatkan semua dinas, namun leading sector nya ada di Disporapar (Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata) Kota Surabaya. "DPRKPP hanya back up saja," terang Iman.

Dirinya menerangkan, untuk mempercantik bangunan-bangunan tua itu juga nanti dilakukan oleh Disbudporapar Surabaya, yang akan melakukan sosialisasi bersama Kecamatan dan Kelurahan ke warga yang memiliki persil jika bangunannya akan di cat misalnya.

"Sama seperti penataan Kya-Kya itu kan warga yang percantik bangunannya," terang Iman Kristian.

Ia kembali menjelaskan, DPRKPP Kota Surabaya dalam penataan kota tua hanya supporting saja. Misalnya, kontennya seperti apa kan percuma kita tata kota lama tapi tidak ada historisnya. 

Jadi, jelas Iman Kristian, kita ingin ada historisnya seperti di Kya-Kya ada shelter Arab, shelter Madura, pengembangan jalan Karet nanti seperti apa karena kita lihat sebelumnya klenteng-klenteng sudah dibenahi, jadi historinya mau seperti apa.

Karena Pak Eri Cahyadi, kata Iman Krestian, mengusulkan penataan wisata kali mas juga, dan rute perahu wisata ini kan hanya sampai sungai Peneleh.

"Tapi antara Peneleh dengan kawasan kota lama di JMP dan Kya-Kya jaraknya masih jauh, jadi nanti dipisah ada wisata Peneleh sendiri, wisata kota lama Kya-Kya sendiri ini yang masih kita godok bersama Disporapar," jelasnya.

Iman kembali mengatakan, kita masih menunggu konsepnya dari Disporapar Surabaya misalnya konsep wisata perahu, jadi kita tata sungainya. Begitu juga wisata jalan-jalan di kota tua dengan becak, kita akan atur agar pengunjung nyaman saat naik becak.

Saat ditanya target selesai penataan kota tua Surabaya Utara, Iman mengatakan, pas 10 November mulai bergerak penataannya.

"Membangun suatu area itu kan nggak mudah, semua dilakukan secara bertahap seperti di Jalan Tunjungan itu juga tidak langsung jadi Tunjungan Romansa," pungkas Iman Kristian. (Red)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...