Skip to main content

Antisipasi DBD, Kecamatan Rungkut Bentuk Tim Pemantau PSJM

SURABAYA(Media Bidik) – Setelah mendapat predikat dua besar kategori kecamatan yang paling rawan wabah Demam Berdarah (DBD) di sebabkan nyamuk Aedes aegypy, kecamatan Rungkut surabaya membentuk team Pemantau Sarang Jentik Nyamuk(PSJM),tujuannya adalah untuk mengantisipasi kemungkinan buruk memawabahnya kasus DBD diwilayah kecamatan Rungkut Surabaya.

Menurut data yang ada, di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Medokan Ayu sering menangani wabah penyakit DBD yang ada ditiga Kelurahan diwilayah  kecamatan Rungkut.

Ridwan menjelaskan, Sebenarnya kasus wabah DBD ini bukan di wilayah kecamatan Rungkut, ada 2 Puskesmas masing-masing membawahi 3 kelurahan salah satunya Puskemas Medukan Ayu yang paling banyak menangani wabah penyakit demam berdarah.

"Bukan kecamatan rungkut yang terkena kasus DBD, tapi salah satu Puskesmas yang ada di wilayah kecamatan rungkut. Ada 7 warga yang terserang DBD yang di tangani Puskesmas tersebut," Kata Ridwan.Jumat (06/02)

Masih menurut Ridwan,"Kita sudah bentuk Tim pemantau yang sehari-hari keliling ke beberapa titik wilayah yang menjadi sarang wabah penyakit DBD, selain itu Tim PSJM juga lakukan sosialisasi kepada guru dan murid di sekolah dasar guna antisipasi kasus wabah penyakit DBD," Terangnya

Ridwan juga  menambahkan, Tugas tim pemantau tersebut, sehari-harinya berkeliling melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat cara mengantisipasi penyakit DBD, yang sudah di ajurkan oleh walikota surabaya yakni dengan cara 4 M, Menguras bak air, mengubur barang bekas, Menutup makanan di dalam rumah, dan yang terpenting memantau setelah melakukan antisipasi 4M tersebut. (irw)



Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...