SURABAYA(Media Bidik) – Razia yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP ) Kota Surabaya di beberapa kawasan Eks Lokalisasi Prostitusi diantaranya, Tambak Asri, Dupak Bangun Sari,Dolly dan Jarak, yang berubah menjadi tempat hiburan rumah musik dan kos-kosan, yang berhasil menangkap sejumlah wanita yang diduga mantan PSK mendapat apresiasi dari salah satu tokoh ormas.
Osama Ketua Laskar Merah Putih mengatakan, Razia selama ini yang digelar oleh Satpol PP di beberapa kawasan di tempat Eks lokalisasi prostitusi yang sudah di tutup oleh Pemerintah Kota Surabaya berubah tempat kos-kosan berhasil menemukan beberapa mantan PSK maupun pasangan mesum boleh dibilang sangat baik dan bagus.
"Saya menilai Satpol PP Surabaya, semakin hari semakin baik dan bagus dalam merazia di tempat kawasan eks lokalisasi masih bisa menemukan beberapa wanita PSK," Katanya minggu (01/02/2015)
Menurut Osama, Keberhasilan kegiatan Satpol PP dalam merazia di tempat eks lokalisasi prostitusi semakin hari semakin baik, artinya sesuai dengan komitmen awal Walikota menghapus pelacuran dan semua tempat prostitusi di surabaya , meskipun para pelaku pelacuran dilakukan dengan cara sembunyi – bunyi masih bisa ditemukan oleh Satpol PP.
" Cuma sangat di sayangkan, kenapa hotel-hotel yang ditenggarai di jadikan tempat asusila tidak di razia,"tanya Osama selaku Ketua Laskar Merah Putih.
Osama menjelaskan, Selain merazia di tempat eks lokalisasi, Satpol PP juga harus merazia tempat-tempat yang belum tersentuh seperti kos-kosan mewah yang sering di gunakan aktifitas yang bisa mengarah perbuatan asusila dan tempat hotel yang sering dikunjungi keluar masuk sejumlah pasangan yang ingin melakukan pelampiasan hasrat.
Sementara itu, ditanya soal tempat dan nama hotel yang dijadikan tempat asusila, Ia belum bisa menyebutkan tempat dan nama hotel yang sering di datangi keluar masuk sejumlah pasangan yang ingin melakukan perbuatan asusila atau pelapiasan hasrat.
"Nggak etis kalau disebutkan, Bila diperlukan bukti dan datanya, saya bisa berikan kepada jajaran pemkot," Terangnya. (irw)