Skip to main content

Guru SD Surabaya akan Mendapat Pelatihan Khusus Metode Pengajaran


SURABAYA (Media Bidik) - Sebanyak 200 guru sekolah dasar (SD) di Surabaya akan mendapatkan kesempatan langka yang jarang didapat guru-guru SD pada umumnya. Demi meningkatkan kompetensi profesi mereka yang tentunya akan berimbas positif pada kemampuan siswa-siswi, para guru tersebut akan mendapatkan pelatihan khusus metode mengajar yang interaktif.

Poin tersebut merupakan poin utama dari hasil pertemuan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, ketika menerima kunjungan Kartika Sari Dewi Soekarno (putri Presiden pertama RI Soekarno), pendiri yayasan Kartika Soekarno Foundation (KSF) bersama Dubes Selandia Baru, David Taylor dan Konsul Kehormatan Selandia Baru untuk Jawa Timur, Hari Soenogo di ruang kerja walikota, Jumat (26/9).

Ikut hadir dalam pertemuan tersebut, Asisten III Sekkota, M Taswin, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan, Kepala Bagian Kerja Sama Kota Surabaya, Ifron Hady Susanto, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya, Widodo Suryantoro, Kepala Bagian Perekonomian Kota Surabaya, Chalid, serta Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surabaya, Wiwiek Widayati.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 60 menit tersebut, Walikota Risma bersama Kartika Soekarno dan Dubes Selandia Baru, lebih banyak membahas perihal pendidikan di Surabaya. Utamanya terkait peningkatan kualitas tenaga pengajar di Kota Pahlawan.
Risma menyambut baik program pelatihan untuk guru-guru SD di Surabaya. "Guru-guru yang mengikuti pelatihan ini nantinya diharapkan akan menjadi pelopor. Harapan kita, setelah mengikuti training, mereka kelak juga bisa menjadi trainer bagi guru-guru lainnya," terangnya. 

Dikatakan mantan Kepala Bappeko itu, guru memang harus mendapatkan pendidikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi mereka. Utamanya guru sekolah dasar. Sebab, mereka harus menyiapkan anak-anak sejak dini untuk bisa bersaing di kancah global. Karena itu, di zaman yang serba digital seperti sekarang, seharusnya tidak ada lagi guru yang tidak memahami internet atau tidak paham cara mengoperasikan komputer.

"Banyak sekali anak-anak SD sekarang yang punya intelektualitas luar biasa tetapi tidak bisa menekuni secara intens karena dari awal karakter mereka tidak dilatih untuk menjadi pemenang tetapi hanya menerima saja. Saya ingin anak-anak Surabaya tidak mudah menyerah dan bisa mengaplikasi ilmunya. Sehingga kita tidak hanya menjadi user tetapi juga negara produsen," jelas walikota.

Budyanto Soetanto selaku juru bicara Kartika Soekarno Foundation menyampaikan, pihaknya selama ini telah banyak mendengar tentang kerja keras Walikota Surabaya dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Surabaya. Karenanya, KSF antusias untuk ikut berperan memajukan pendidikan di Surabaya.

"Bu Risma selama ini sudah luar biasa melalui upaya-upayanya dalam meningkatkan kualitas SDM. Bu Risma concern untuk memastikan anak-anak Surabaya siap bersaing di level internasional. Apa yang telah dilakukan oleh Bu Risma itu sevisi dengan standar kami di KSF," terang Budy Soetanto.

Dikatakan Budyanto, sejak didirikan pada tahun 1998 silam, KSF telah melakukan kerja sama dengan UNICEF (lembaga PBB yang concern mengurusi kemanusiaan dan anak-anak), termasuk juga bekerja sama dengan pemerintah Selandia Baru. Kerja sama itu diwujudkan tidak dengan membangun gedung-gedung sekolah baru, tetapi dengan memperbaiki kualitas pendidikannya.

"Karena itu, kedatangan kami ini selain untuk memperkenalkan diri, juga menyampaikan akan ada bantuan dari pemerintah Selandia baru untuk Surabaya di bidang pendidikan dan nanti juga kerja sama di bidang lainnya. Kita akan segera melakukan pelatihan untuk 200 guru sekolah dasar di Surabaya. Ini adalah tahap awal. Kita buat model pelatihan dulu," sambung dia.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan menambahkan, pihaknya sudah bertemu dengan beberapa perwakilan dari tim trainer tersebut. Dia berharap pelatihan untuk guru-guru SD di Surabaya tersebut bisa segera dimulai.

"Mereka juga berharap bisa secepatnya. Saya juga sudah bertemu dengan beberapa anggota timnya. Mereka memang berkompeten juga berpengalaman karena sudah melatih guru di beberapa tempat. Ini kita lagi menyusun beberapa programnya," jelas Ikhsan.

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...