SURABAYA (Media Bidik) – Terungkapnya dugaan penyuapan yang dilakukan oleh beberapa Caleg Partai Gerindra kepada Anggota KPU kota Surabaya dalam pemilihan umum calon legislatif (Caleg) DPRD kota Surabaya pada (9/4) mulai terungkap, berdasarkan keterangan yang di dapat dari salah satu sumber interen salah satu Caleg Partai Gerindra yang tidak mau disebutkan jati dirinya, menyebutkan adanya pertemuan 7 orang caleg dari Partai Gerindra yang tidak lolos menduduki kursi DPRD kota Surabaya dengan anggota KPUkota Surabaya, di rumah makan Mutiara jalan Manyar Surabaya pada hari Rabu(10/9) bertujuan menuntut pengembalian uang suap kepada anggota KPU Surabaya .
"Hari ini (10/9) jam satu siang, ada pertemuan antara 7 orang caleg Gerindra yang tidak jadi dengan anggota KPU surabaya di rumah makan Mutiara jalan Manyar Kertoarjo Surabaya, tujuan pertemuan tersebut adalah membahas pengembalian uang suap di pemilu legislatif kemarin, yang di mediatori oleh salah satu anggota dewan dari partai Gerindra yang bernama Sutadi yang juga menjabat sebagai ketua DPC partai Gerindra kota Surabaya,"terangnya
Masih menurut sumber," Dari 7 caleg Caleg Gerindra yang tidak lolos menduduki kursi dewan adalah Hamsa, Kunti, Stefanus, Sentot dan Markus, Kasmari dari Bapilu serta istri ketua KPU yulianto,"imbuhnya
Di waktu yang sama saat koran ini konfirmasi ke Sutadi Ketua DPC Partai Gerindra membenarkan bahwa dirinya bertemu dengan lima orang caleg Gerindra dirumah makan Mutiara jalan Manyar Kertoarjo Surabaya hanya sebatas reuni, serta membantah adanya anggota KPU di pertemuan tersebut .
"Benar hari ini saya bertemu dengan tujuh orang caleg Gerindra di rumah makan Mutiara Manyar Kertoarjo, diantara Hamsa, Kunti, Sentot dan Markus ketemuan itu hanya sebatas reuni saja, dan tidak ada anggota KPU, Bapilu maupun istri ketua KPU, dan tidak ada pembahasan soal pengembalian uang atau sebagainya itu semua ngawur,"bantahnya (Topan)