Skip to main content

Sungai Brantas Hilir Mulai Pulih Dari Pencemaran



Sidoarjo(Media Bidik) -  Kesehatan Sungai Brantas di Wilayah  Kecamatan Balongbendo dan Tarik, Sidoarjo semakin membaik. Indikasi ini terpantau dari pelaksanaan Sensus Ikan dalam Ekspedisi Brantas 2014 yang mulai digelar Senin (08/09/2014) di sepanjang Kali Brantas, Jawa Timur.

"Dalam pelaksanaan sensus, jenis ikan yang ditangkap lebih beragam, ada beberapa jenis ikan yang ditangkap di Desa Singkalan beratnya mencapai mencapai 2,5 Kg. Bobot ikan itu diatas bobot tertinggi Ikan Rengkik yang ditangkap tahun 2012-2013 lalu, sehingga dapat disimpulkan kondisi airnya semakin baik dan dapat memberikan pertumbuhan yang optimum bagi ikan," ujar Riska Darmawanti Kepala Peneliti Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) dalam Sensus Ikan 2014.

Pemerhati lingkungan dan pecinta sungai seperti mendapatkan kabar gembira dengan berita mulai pulihnya Kali Surabaya (Brantas Hilir), hal ini dikarenakan paska kematian ikan massal pada 26 Mei 2012 lalu, praktis ikan-ikan Kali Surabaya jarang ditemukan alias langka.

"Ikan-ikan asli Brantas seperti Rengkik, Jendil dan Keting seakan-akan hilang punah sejak peristiwa ikan mati masal pada 26 Mei 2012 lalu, yang diindikasikan karena kecerobohan PG Gempol kerep," kata Zunianto Koordinator Kampanye relawan Telapak Jatim.

Lebih lanjut Zunianto yang juga Direktur LSM Tresno Boemi Mojokerto mengatakan kalau temuan Ecoton dalam Ekspedisi Brantas 2014 merupakan spirit dan bukti kalau Kali Brantas masih memiliki kemampuan self purifikasi atau kemampuan memulihkan yang masih ada ini menjadi harapan masyarakat, pemerintah dan swasta untuk bekerjasama memulihkan kualitas air Kali Brantas dan Kali Surabaya.

Dalam pelaksanaan sensus ikan, Tim Ekpedisi Kali Brantas Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) menemukan fakta kalau  kondisi Kali Brantas bagian hilir di Wilayah Kali Surabaya dari Mlirip, Singkalan, Bakung pringgondani dalam kondisi membaik, fakta ini didapatkan setelah melakukan kegiatan sensus ikan bersama dengan 10 Orang nelayan pada Senin (08/09/2014). 

10 orang nelayan dengan 5 perahu dan 4 peneliti ecoton menumpang 2 perahu karet melakukan penebaran jaring melintasi Kali Surabaya di wilayah Tarik dan Balongbendo, jaring ikan yang ditebar sebanyak 100 kali tebaran mendapatkan beragam jenis ikan diantaranya :

1. Rengkik (Hemibragus nemurus)
2. Papar (Notopterus notopterus)
3. Kuthuk (Channa striatus)
4. Montho (Ostechillus hasseltii)
5. Jambal (Pangasius Djambalis)
6. Bader Abang (Barbodes balleroides)
7. Bader Putih (Barbodes gonionotus)
8. Ulo (Laides longibarbis)
9. Kething (Mystus pla)
10. Jendil (Pangasius nemurus)

Rencananya Ekspedisi Brantas akan berlangsung dari 8 September sampai 23 September 2014. "Membaiknya kondisi ini diharapkan tetap bertahan dan dibutuhkan peran serta masyarakat untuk ikut menjaga sungai dan ikut melestarikan ikan di Kali Brantas," pungkas Zunianto.(Topan)

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni