Skip to main content

PT KAI Siap Bangun Trem di Surabaya




SURABAYA(Media Bidik) - Perkembangan rencana pembangunan proyek angkutan massal cepat (AMC) di Surabaya menunjukkan progres menggembirakan. PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan siap mendanai 100 persen pelaksanaan proyek trem. Keputusan itu diketahui setelah adanya pertemuan antara Walikota Surabaya Tri Rismaharini dengan Dirut PT KAI Ignasius Jonan di balai kota, Kamis (11/9).

Jonan mengatakan, pihaknya bersedia membangun moda transportasi trem dengan jalur rel sepanjang 17 kilometer. Anggaran sepenuhnya berasal dari PT KAI. "Pemkot nanti yang berkewajiban menyiapkan lahannya, sedangkan kami (PT KAI) yang akan membangun, investasi dan mengoperasikannya," ujarnya saat ditemui usai pertemuan antara jajaran PT KAI dengan para pejabat Pemkot Surabaya.

Untuk memuluskan pembangunan proyek tersebut, dalam waktu dekat PT KAI dan Pemkot Surabaya akan menyiapkan MoU proyek trem. Kendati demikian, Jonan belum mau mengungkapkan target penyelesaian secara gamblang. "Targetnya nanti sajalah. Yang penting ujug-ujug tremnya sudah jadi, Bu Walikota potong pita, terus difoto. Nanti anda kami undang," katanya kepada awak media dengan nada berkelakar.

Walikota Tri Rismaharini menyambut gembira tanggapan positif dari PT KAI ini. Pasalnya, kebutuhan akan moda transportasi publik berupa trem dan monorel memang sudah sangat urgen. Dia menjelaskan, awalnya pemkot memperkirakan untuk proyek trem dana yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 2,2 triliun. Besarnya biaya dikarenakan meliputi pembangunan infrastruktur seperti pengadaan depo dan sebagainya.

Sementara jika ditangani PT KAI pembiayaan bisa lebih murah lantaran menggunakan beberapa fasilitas dan saran milik PT KAI. Pembagian tanggung jawab antara pemkot dan PT KAI dipandang sebagai suatu langkah yang saling menguntungkan.

Selama ini, biaya pembangunan rel yang dilakukan PT KAI selalu lebih banyak tersedot untuk urusan pembebasan lahan. Misalnya, yang terjadi di Bandara Kualanamu Medan. Untuk proyek itu, lanjut walikota, kabarnya menyedot anggaran sekitar Rp 1 triliun hanya untuk pembebasan lahan saja. "Sedangkan kalau di sini pembebasan lahan kan jadi kewenangan pemkot sehingga untuk pembangunan trem saja tidak membutuhkan dana yang melambung dari PT KAI," urai Risma 

Dikatakan Risma, menurut hitungan Dirut PT KAI, proyek trem di Surabaya akan membutuhkan biaya Rp 400 miliar. Namun, versi walikota, anggaran yang dibutuhkan bisa berkisar Rp 600-800 miliar.

Risma memprediksi groundbreaking bisa terlaksana satu bulan lagi. Sedangkan, pembangunan fisik memerlukan waktu lebih kurang satu setengah tahun. Itu karena gerbong trem didatangkan dari luar negeri.

Terkait bahan bakar, sudah disepakati bahwa trem akan menggunakan teknologi batere. Dengan teknologi tersebut, trem dapat melaju rata-rata 30 km/jam. "Kami juga gerak cepat menyiapkan segala sesuatunya, supaya proyek trem ini berjalan dengan lancar," ungkapnya dengan nada optimis.(Topan)

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...