SURABAYAIMediabidik.Com - DPRD Surabaya menyoroti imbas pengerjaan proyek pembangunan Tunnel Joyoboyo, hal itu dikhawatirkan mengganggu para pengguna jalan raya yang kerap melintas lewat ke TIJ (Terminal Intermoda Joyoboyo) dari arah Karangpilang dan Gunungsari.
Selain akses perekonomian yang menghubungkan Surabaya selatan dan jalur alternatif Surabaya Barat ke Lakarsantri, menurut Aning Rahmawati ST selaku Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya mengatakan, bahwa jalan yang ditutup melewati TIJ adalah jalan vital bagi warga Surabaya.
"Jalan yang ditutup sekitar TIJ adalah jalan vital bagi warga Surabaya, jangan sampai menyebabkan kemacetan," katanya, Rabu (19/06/2024).
Oleh karena itu, menurut Aning, penutupan jalan di area tersebut harus benar-benar diatur manajemen rekayasa lalu lintasnya. Meskipun arus lalu lintas diarahkan ke jalan Hayam Wuruk, Brawijaya dan jalan Joyoboyo sisi selatan namun petugas Dinas Perhubungan Kota Surabaya harus siap siaga jika kemungkinan terjadi arus lalu lintas padat merayap ketika pagi atau sore.
"Penutupan jalan di area tersebut harus betul-betul diperhatikan dan diatur manajemen lalinnya, terutama pagi dan sore," ungkapnya.
Legislator perempuan dari Fraksi PKS jebolan alumni ITS Surabaya ini mengatakan, pembangunan Tunnel Joyoboyo harus tepat waktu dan dipantau terus perkembangannya.
Mengingat, proyek Tunnel Joyoboyo ini menelan anggaran biaya Rp 31 miliar dan berfungsi sebagai terowongan pejalan kaki dari Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) menuju Kebun Binatang Surabaya (KBS).
"Pembangunan Tunnel Joyoboyo harus tepat waktu dan dipantau terus, termasuk pengerjaan proyek-proyek pembangunan lain di seluruh Kota Surabaya tidak boleh sebabkan kemacetan dan mengganggu akses perekonomian warga Kota Surabaya," pungkasnya. (red).
Comments
Post a Comment