SURABAYAIMediabidik.Com - Komisi B DPRD Kota Surabaya menggelar rapat koordinasi dengan Perusahaan Daerah (PD) Kebun Binatang Surabaya dan Pihak Dinas Perhubungan Kota Surabaya menyusul adanya pengerjaan proyek terowongan bawah tanah penghubung antara Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS). Dimana Pembangunan Terowongan yang melintang dibawah Jalan Joyoboyo ini dijadwalkan mulai tanggal 15 Juni - 11 Oktober 2024.
Wakil ketua Komisi B, Anas Karno mengatakan bahwa meskipun proyek pengerjaan terowongan tersebut menggunakan anggaran dari Dinas Perhubungan kota Surabaya namun proyek tersebut sebagai akses untuk KBS sehingga dalam rapat dengar pendapat tersebut pihaknya ingin melihat sejauh mana koordinasi yang sudah dilakukan.
Anas menyebut pengerjaan terowongan tersebut sangat menguntungkan bagi pihak KBS karena menjadi aksesbilitas bagi pengunjung KBS.
"Proyek ini sangat berdampak baik bagi KBS. Dimana ini menjadi akses bagi pengunjung yang sangat nyaman dan aman," ujarnya.
Selama ini kata Anas, pengunjung yang parkir di TIJ harus meyebrangi jalan Joyoboyo untuk masuk ke KBS sehingga nanti bisa diproyeksikan banyak pengunjung yang akan parkir di TIJ.
"Dengan akses terowongan ini para pengunjung akan lebih nyaman untuk menuju KBS dari TIJ, sehingga semakin banyak yang memarkirkan kendaraan di TIJ karena adanya terowongan ini," sambung Anas.
Anas juga optimis lantaran disepanjang koridor terowongan nanti juga terdapat stand-stand UMKM.
"Ini akan membuat nilai lebih baik bagi KBS sendiri maupun bagi dishub terutama untuk mendongkrak PAD parkir di TIJ," tukas Anas.
Sementara itu, Khoirul Anwar Dirut PDTS KBS, Rabu (19/6/2024) ditemui wartawan sesuai rapat koordinasi dengan Komisi B DPRD Surabaya menjelaskan, target terowongan bawah tanah tersebut adalah untuk kemudahan, kenyamanan dan keselamatan dari para pengunjung KBS.
Ia mengungkapkan, pengunjung KBS selama ini melewati jalan Joyoboyo, karena menurutnya merupakan jalur sangat padat bahkan dirasa berbahaya.
"Akhirnya Dishub membangun panel terowongan bawah tanah dengan luasan kurang lebih 600 meter persegi," kata Khoirul Anwar
Pembangunan terowongan bawah tanah penghubung tersebut, ia mengatakan, tidak hanya untuk lalu lalang pejalan kaki.
"Di sana nanti itu juga untuk tempat UMKM UMKM yang ada dibawah," ungkap Khoirul Anwar
Meski demikian, ia menambahkan, KBS diuntungkan karena menurutnya banyak orang orang yang akan menyeberang dari sana.
"Jadi (Pengunjung) enggak usah harus keliling ke depan, tapi bisa langsung masuk (KBS)," pungkas Khoirul Anwar.
Ditempat yang sama, Trio Wahyu Bowo Sekretaris Dishub Kota Surabaya mengatakan, pada prinsipnya pembangunan terowongan terminal intemoda Joyoboyo atau JIT mempunyai tujuan.
"Satu meningkatkan keselamatan bagi pejalan kaki yang akan menyeberang dari JIT ke Kebun Binatang Surabaya maupun kawasan Bumiarjo dan sebaliknya," ujar Trio Wahyu Bowo. Rabu (19/6/2024) ditemui seusai rapat koordinasi dengan Komisi B DPRD Surabaya.
Ia menjelaskan, kedua untuk mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas yang ada kawasan tersebut
"Ketiga untuk memberikan fasilitas keamanan dan kenyamanan penyeberang jalan serta para pengunjung KBS," terang Trio Wahyu Bowo.
Kemudian lanjut Trio, pembangunan terowongan tersebut dapat meningkatkan perekonomian dengan menyediakan produk UMKM diarea terowongan bawah tanah penghubung sepanjang 160 meter.
"Para UMKM tersebut, akan menempati terowongan bawah tanah yang akan difasilitasi oleh Dinas Koperasi dan Perdagangan," pungkasnya.(red)
Comments
Post a Comment