Skip to main content

Tekan Kasus DBD, Komisi B Minta Puskesmas Koordinasi Bersama Bumantik dan KSH

SURABAYAIMediabidik.Com– Rapat Koordinasi digelar oleh Komisi D DPRD Surabaya dan Dinas Kesehatan terkait Pelayanan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit di Kota Surabaya.

Dr. Akmarawita Kadir, Sekretaris Komisi D DPRD Surabaya mengatakan, bahwa pihaknya memanggil dinas kesehatan di dalam rapat.

"Terkait ada beberapa laporan peningkatan kasus demam berdarah, flu Singapura, ISPA dan penyakit gondongan,"kata Akmarawita Kadir ketika ditemui seusai rapat, Kamis (02/05/2024) sore.

Khusus kasus demam berdarah seperti yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan dalam rapat, kata ia, ada peningkatan 29 persen di akhir periode bulan April.

"Tapi untuk angka kematian 0 persen dan belum dikatakan KLB (Kejadian Luar  Biasa),"terang Akmarawita Kadir.

"Dan sedangkan kalau kasus DBD sesuai kriteria itu peningkatannya 2 kalinya," imbuhnya.

Jika dibanding dengan dengan kota-kota lain seperti Jember dan Probolinggo, pihaknya menyebut sudah kejadian luar biasa (KLB).

"Karena peningkatannya cukup tinggi," ujar Akmarawita Kadir.

Surabaya secara umum menurutnya, pihaknya melihat memang ada peningkatan, tetapi untuk pencegahan penyakit DBD dinilai cukup baik.

Bahkan program pencegahan tersebut, lanjut ia, sudah turun sampai ke Puskesmas, masyarakat, Kader Surabaya Hebat (KSH) dan Bumantik.

"Tapi kita tetap mengingatkan untuk prosedurnya sampai ke bawah,"tutur Akmarawita Kadir.

Menurut legislator Fraksi Golkar DPRD Surabaya ini mengatakan, supaya masyarakat, KSH dan bumantik untuk tetap menjaga daerahnya masing-masing untuk menekan jumlah kasus DBD.

"Dan jangan sampai menimbulkan kejadian kematian,"tambah Akmarawita Kadir.

Oleh karena itu, untuk program fogging dan 3M plus ini, menurutnya harus tetap terus dilakukan dan dijaga dengan baik.

"Karena disini ada 10 kecamatan dan kelurahan paling terbanyak (Kasus DBD)," ungkap Akmarawita Kadir.

Hal itu menurutnya, harus menjadi perhatian pemerintah kota supaya jangan sampai di 10 wilayah tersebut meningkat lagi.

"Kita akan meminta puskesmas untuk terus berkoordinasi dengan Bumantik maupun KSH," terang Akmarawita Kadir.

Pihaknya juga menyebut, dari 10 data wilayah terbanyak tersebut diantaranya Tandes, Sawahan, Benowo, Rungkut, Pakal Sambikerep, Tambaksari, Wonokromo, Tenggilis dan Kenjeran.

"Itu akan menjadi fokus kita bersama dan tidak menyampingkan daerah-daerah lain untuk tetap pertahankan kebersihan dan 3M plusnya," jelas Akmarawita Kadir.

Sementara itu, Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengatakan, pihaknya bersyukur bahwa kasus DBD di Surabaya bisa dikendalikan tidak sampai melonjak seperti di wilayah kabupaten atau kota di Jawa Timur.

"Jadi sampai akhir April kemarin kasus (DBD) ada peningkatan di bandingkan dengan tahun 2023 di periode yang sama,"kata Nanik Sukristina.

Tetapi menurutnya, angka kenaikan hanya 26 persen yang masih dirasa aman.

"Insya Allah aman jangan sampai terjadi KLB di kota Surabaya,"ucap Nanik Sukristina.

Meski demikian menurutnya, pihaknya tetap waspada dan menggerakkan masyarakat dan KSH untuk selalu melaksanakan pola hidup sehat dan lingkungan.

"Juga melalukan PSM (Pemberantasan Sarang Nyamuk) secara mandiri di wilayahnya masing-masing," pungkas Nanik Sukristina, S.KM, M., selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya. (red)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...