Skip to main content

Disinyalir Tidak Becus Kerja, Sekertaris PDIP Akan Evaluasi Kinerja Khusnul Khotimah

Mediabidik.com – Polemik pengadaan seragam sekolah bagi siswa MBR yang tak kunjung usai, sehingga menyebabkan kegaduhan. Pasalnya, pemberian seragam Sekolah Negeri dan Swasta untuk MBR ini sudah melampaui Perda 12 tahun 2012.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya, Baktiono mengaku prihatin, program tersebut tidak terlaksana hingga hari ini.

"Ini bukan Prihatin lagi, jadi sangat ngenes karena nanti ini lebih susah anak-anak didik menerima program jalur mitra warga yang di tandai MBR," tegas Baktiono yang juga Anggota Banggar DPRD Surabaya ini. Kamis (21/4/2022). 

Karena niat baik Walikota dan Wakil Walikota Surabaya untuk memberikan seragam sekolah sudah melampaui perda 12 tahun 2012. Yang kuotanya 5 persen, akan tetapi menyangkut MBR kuotanya lebih dari itu.

"Ada itikad baik Walikota dan Wakil Walikota, tapi dengan anggaran APBD Rp 10,3 triliun yang di sahkan 10 November 2021 lalu, ternyata tidak dilaksanakan sampai April 2022," ungkapnya.

Lanjut Baktiono, kenapa disahkan tahun sebelumnya, agar Dinas Pendidikan persiapan untuk melalui start Januari mengadakan seragam sekolah. Baik melalui UMKM dan pedagang lainnya.

Selain Walikota melibatkan UMKM, Baktiono juga mempertanyakan berapa kemampuan UMKM.

"Kalau bisa 100 persen ya silakan sampai target April. Tapi kalau kemampuannya hanya 50 persen, yang 50 persen harus di lelangkan. Dan anehnya sampai sekarang tidak ada aksi apapun. Termasuk di Komisi D," beber Baktiono.

Tak hanya itu, yang bikin miris, Komisi D DPRD Surabaya pimpinannya berasal dari fraksi PDIP. Bahkan, pihaknya sudah mengingatkan dalam rapat fraksi.

"Jadi mengingatkan lewat media biar tau kinerja nya. Kenapa baru sekarang akhir bulan April baru dikumpulkan semua. Apakah tidak tahu, PPDB nya di mulai kapan dan seragamnya dibagi kapan," cetusnya.

Ia menambahkan, seragam tersebut harusnya telah selesai bulan Juni lalu. Dan sudah ada perjanjian 2,5 tahun.

"Untuk ketua Komisi D kebetulan dari fraksi PDIP, saya sebagai sekretaris DPC PDIP Surabaya akan mengevaluasi kinerja. Kalau tidak ini akan membuat kegaduhan lagi," pungkas Baktiono. (red) 

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni