Skip to main content

Kader PKB Berharap Mujiaman Dampingi MA Maju Pilwali Surabaya

Mediabidik.com - Figur calon wakil walikota Surabaya menjadi isu menarik di koalisi 5 parpol pengusung Machfud Arifin sebagai cawali. Ada beberapa figur yang masuk radar diantaranya Mujiaman. 

Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya, Mahfudz mengatakan, kalau dirinya berharap Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya tersebut menjadi pendamping Machfud Arifin di kontestasi Pilkada Surabaya 2020. 

"Secara personal saya berharap Pak Mujiaman, karena beliau paham betul bagaimana memetakan masyarakat" jelasnya, Rabu (05/02/2020).

Selain itu menurut Mahfudz, dengan pendamping yang berlatar belakang profesional, maka lebih bisa diterima oleh koalisi partai. Sehingga meminimalisi resiko konflik di koalisi partai. "Kondisi ini akan berbeda kalau cawawali dari kader partai" terangnya.

Meski secara pribadi berharap terhadap figur Mujiaman, tapi PKB sampai sekarang belum membahas soal figur cawawali. "Kami menyerahkan ke Pak Machfud soal figur cawawali. Yang penting cawawali ini nantinya bisa membantu Pak Machfud jangan malah nyrimpeti" tegasnya.

Sebelumnya, PPP sebagai salah satu partai koalisi pengusung Machfud Arifin sudah mengajukan 3 figur cawawali. 

"PPP memang menyiapkan tiga nama aspirasi dari bawah sebagai calon pendamping Pak Machfud, yaitu Norman Zein Nahdi, Buchori Imron dan Lia Istifhama. Kata putusnya, apa kata partai koalisi dan pak Machfud," ungkap Musyaffa' Noer Ketua DPW PPP Jatim saat Rapimcab DPC PPP Surabaya pekan lalu.

Sedangkan Machfud Arifin diacara silahturahmi dengan kader DPC Partai Golkar Surabaya beberapa waktu lalu mengatakan, akan berembug bareng dengan koalisi partai akan figur cawawali. "Saya berharap figur cawawali saya nanti bisa membantu perolehan suara di kontestasi pilkada Surabaya" jelasnya.(pan)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...