Skip to main content

“NUUBON” Nugget Udang Rebon Kelurahan Sukolilo Baru, Hasil Karya Universitas Muhammadiyah Surabaya

SURABAYA - Pada tanggal 31 Juli 2022 tepatnya minggu kedua dari pelaksanaan KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun 2022, kelompok KKN Berdaya Sukolilo Baru telah berhasil melaksanakan program pelatihan dan pemberdayaan masyarakat berupa sosialisasi inovasi produk baru yaitu demo pembuatan "Nugget Udang Rebon".

Kegiatan demo inovasi produk baru ini dilaksanakan di halaman Kelurahan Sukolilo Baru. Dalam kegiatan ini dibagi menjadi 2 sesi, dimana sesi pertama adalah sosialisasi produk dan demo masak nugget udang rebon dan sesi kedua adalah sosialisasi pemasaran produk secara online. 
Proses pembuatan nugget udang rebon ini cukup mudah tetapi untuk mengelola udang rebon sendiri apalagi yang masih basah membutuhkan waktu. 

"Artinya udang rebon basah yang telah dibersihkan dari kotoran itu ditiriskan hingga kadar airnya berkurang. Selain itu juga untuk menambah cipta rasa yang unggul udang rebon basah ini harus dikukus kurang lebih 5-10 menit. Selanjutnya, bisa diolah layaknya nugget biasanya." ujar Ketua KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya Ananda Setia Fatmadanik. 

Selain bahan-bahan serta alat yang digunakan pula mudah untuk ditemukan di rumah atau di pasar. Bahan utama dari poduk nugget udang rebon ini adalah udang rebon, udang rebon sendiri merupakan salah satu produk unggulan dari masyarakat Kelurahan Sukolilo Baru. Dan untuk produknya sendiri belum ada bahkan belum ada yang menciptakan untuk membuat nugget udang rebon.

Pemanfaaatan udang rebon sebagai salah satu icon serta menjadi produk unggulan dari masyarakat setempat tentunya dapat menarik minat pembeli, dari situlah awal gagasan ide dari kelompok KKN Berdaya Sukolilo Baru untuk memperkenalkan produk inovasi unggulan yaitu produk baru berupa "Nugget Udang Rebon". 

"Selain itu juga nugget udang rebon ini dicampurkan dengan wortel. Mengapa ? Disaat anak-anak tidak menyukai sayuran, contoh wortel. Dengan dibuatnya nugget ini bisa dicampurkan dengan wortel ini supaya menyiasati anak-anak, yang awalnya tidak suka sayur akhirnya bisa menyukai sayur.
Selain, khasiat dari udang rebon sendiri yang memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan ditambah lagi dengan adanya campuran wortel yang mengandung serat makanan yang bisa memperbaiki kondisi saluran pencernaan. Contohnya diare." terang Ananda. 

Dalam proses pembuatan nugget udang rebon langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan bahan dan alat, untuk bahan-bahannya sendiri sangat mudah dan kita bisa menggunakan alat perabotan di rumah. Jadi, sangat mudah untuk ditemukan sedangkan bahannya pun juga mudah didapatkan di pasar, bahan-bahan yang disiapkan antara lain, yaitu :
1. ½ kg Udang Rebon (sudah dikukus dan dihaluskan). 
2. ¼ kg Ayam (sudah dihaluskan)
3. 5 butir Bawang Putih (sudah dihaluskan). 
4. 3 Sendok makan Tepung Terigu
5. Tepung Panir Secukupnya. 
6. Garam Secukupnya. 
7. Gula Secukupnya. 
8. 4 Wortel (sudah diparut). 
9. Kaldu Jamur Secukupnya. 
10. Masako Secukupnya. 
11. Daun Bawang dan Seledri (sesuai selera). 
12. Jeruk Nipis/Cuka/Air Asam (membuang bau amis udang rebonnya). 

"Sasaran dari Program Demo Inovasi Produk "Nugget Udang Rebon" ini adalah seluruh masyarakat Sukolilo Baru, UKM, dan PKK dari Kelurahan Sukolilo Baru dimana kami Kelompok KKN Berdaya Sukolilo Baru sebelumnya melihat potensi yang ada pada masyarakat Sukolilo Baru, Sebagian besar dari masyarakat serta UKM dalam Kelurahan Sukolilo Baru bergerak dan terjun pada usaha bidang konsumsi baik itu makanan, kerupuk, dan minuman." paparnya. 

Pengkreasian terhadap produk-produk tersebut nantinya akan meningkatkan nilai jual yang juga akan berpengaruh pada pendapatan yang diterima oleh masyarakat. Dan juga dari mahasiswa KKN Berdaya Sukolilo Baru ini akan membantu untuk memasarkan produk "NUUBON" Nugget Udang Rebon untuk dikenal luas oleh masyarakat selain Sukolilo Baru.

Sosialisasi Dan Demo Masak Dalam Pembuatan Inovasi Produk Baru "Nugget Udang Rebon" di sambut secara antusias oleh masyarakat setempat, terlihat dari semangat mereka pada sesi diskusi hingga masukkan-masukkan yang dari kelompok KKN Berdaya Sukolilo Baru ini dapatkan.

"Harapan kami kedepannya berkaitan dengan adanya demo inovasi produk baru "Nugget Udang Rebon" ini dapat terus berinovasi dan mengasah sisi kreativitas dalam diri yang mana sangat dibutuhkan dalam dunia pekerjaan mereka terutama pada para pelaku UKM." harapnya. 

Apalagi kan dalam dunia bisnis atau usaha yang akan diteruskan mulai bermunculan inovasi produk yang ditawarkan pada konsumen dengan seiringnya berkembangan zaman dan juga kebutuhan masyarakat umum, sehingga sangat dibutuhkan kreativitas yang dapat mengantarkan para pelaku usaha untuk mencapai keseimbangan ekonomi di Sukolilo Baru.

Teks foto : Mahasiswa KKN dan ibu-ibu UKM Sukolilo Baru dan hasil inovasi produk Nugget Udang Rebon kelompok KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya (sumber gambar : pribadi). 

Comments

Popular posts from this blog

Ketua Umum KONI Jatim M Nabil: Laga FIFA U-17 Moment Menentukan Timnas Indonesia ke Depan

SURABAYA|Mediabidik.Com - Ketua Umum KONI Jatim M Nabil mengemukakan, perhelatan laga sepak bola international U-17 di Indonesia, menjadi moment menentukan bagi Timnas Indonesia 50-10 tahun ke depan.  "Momen luar biasa, yang harus dimaksimalkan oleh semua stakeholder sepakbola nasional. Mulai dari klub hingga pemerintah. Kesempatan ini sangat jarang terulang. Hasilnya saya harapkan jadi fondasi kerangka timnas senior nanti," kata Nabil, pada Rabu (8/11/2023). Menurutnya, skuat Timnas U-17 besutan Bima Sakti Tukiman, tiga di antaranya berasal dari Jatim. Termasuk striker andalan Arkhan Kaka Putra Purwanto yang kini memperkuat Persis Solo. Yang paling istimewa, tentu saja keberadaan Figo Dennis Saputrananto. Pemain muda Persija Jakarta itu berasal dari satu daerah dengan M Nabil, yakni Kota Probolinggo. "Banyak pemandu bakat yang tertuju pada perhelatan Piala Dunia U-17 nanti. Pemain-pemain kita harus menunjukkan permainan terbaiknya agar mendapat perhatian dar

Selain Bangun Pasar Karah, Ada 6 Pasar Tradisional yang Jadi Prioritas Tahun Ini

SURABAYAIMediabidik.Com - Tahun ini pemerintah kota Surabaya melalui Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPR KPP) akan membangun Pasar Modern di Jalan Karah dengan nilai anggaran Rp 4,5 miliiar dengan luas lahan 6000 M2.  Iman Krestian Kabid Bangunan Gedung DPR KPP kota Surabaya mengatakan, itukan relokasi dari pasar tradisional di seberang jalan yang kondisinya tidak layak, arahan bapak walikota semua pasar yang pedagangnya tumpah ke jalan harus masuk kedalam. Seperti pasar Keputran, pasar Simo , Tembok, pabean dan Karah jadi prioritas bapak walikota. "Pasar Karah ini kan sudah tidak layak pasarnya, jadi mereka makan jalan/gang dan mereka akan dirapikan dan ditata semua di lokasi baru. Nantinya bekas pasarnya dibuat gedung serbaguna untuk kepentingan warga setempat. "ujar Iman kepada media ini, Kamis (18/1/2024).  Masih menurut Iman, rencana relokasi pasar itu sudah rencana lama dari dulu, namun dikarenakan kena Covid jadi rencana itu ter

PT Nitra Farmasi Edarkan Alkes Import Ilegal Asal Jepang

SURABAYA (Media Bidik) – Peredaran alat kesehatan(Alkes) produk Fuji Phycon asal Negeri Matahari Terbit (Jepang) yang sudah masuk ke Indonesia melalui Distributor tunggal PT Nitra Farmasi yang berkantor di jalan Percetakan Negara V No 10 Jakarta, ironinya alat kesehatan asal Jepang  yang diedarkan oleh PT Nitra Farmasi di Rumah Sakit Pemerintah maupun Swasta di seluruh Indonesia, ternyata belum mempunyai IPAK(Ijin Penyaluran Alat Kesehatan) dari Departemen Kesehatan RI sesuai Permenkes No 1191 Tahun 2010 tentang Penyaluran Alat Kesehatan(Alkes) dan Permenkes No 1190 Tahun 2010 tentang Ijin Edar Alkes. Perusahaan perdagangan farmasi milik Jarmansjah Joesoef  disinyalir melanggar Pasal 196 Undang-Undang  No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan bisa diancam kurungan penjara selama 15 tahun atau denda sebesar Rp 15 milliar. Padahal perusahaan perdagangan farmasi milik pengusaha asal Padang Sumatera Barat ini sudah berdiri sejak tahun 2004 namun hingga kini belum meng