Skip to main content

Temukan Truk Sampah Tidak Layak, Armudji Minta DLH Optimalkan Truk Sampah Compactor

Mediabidik.com - Menindaklanjuti pemberitaan yang viral terkait dengan Truck sampah jenis dump truck yang lewat tengah perkotaan di tengah jam sibuk dan menimbulkan bau tidak sedap maka pada senin (27/6/2022) Wakil Walikota Surabaya Armuji turun mencegat di Flyover Banyu Urip.

Terlihat pada pukul 10.56 WIB truk berwarna oranye dengan terpal berwarna biru dengan air lindi menetes melewati jalan diponegoro. Tepat dibawah Flyofer banyu urip petugas menepikan dump truck tersebut.

"Ini seharusnya jangan lewat disaat jam - jam sibuk, menimbulkan bau tidak sedap," kata Armuji. 

Dirinya menyampaikan bahwa dalam mengatasi permasalahan sampah Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah bekerja keras dalam meningkatkan standart kinerja.

"Nanti akan diatur jam nya, bagi truck yang tidak layak akan diganti dengan yang bercompactor. Sementara waktu akan diatur jam operasionalnya sehingga tidak lewat saat jam padat," tegas Armuji. 

Belum semua kendaraan pengangkut sampah menggunakan compactor. Masih banyak truk sampah di metropolis yang menggunakan jenis dump truck. Tahun ini pemkot bakal menambah dua unit truk compactor. Nantinya semua truk pengangkut sampah diganti menjadi truk compactor.

Dinas lingkungan hidup (DLH) sudah menyiapkan anggaran untuk membeli dua unit truk compactor. Truk dengan bak memiliki keunggulan meminimalkan bau. Sebab, bak compactor dilengkapi dengan alat yang dapat memadatkan sampah. Dengan demikian, air dari sampah dapat diminimalkan hingga tak menetes saat pengangkutan.

Truk dengan bak compactor memiliki kapasitas yang berbeda. Untuk yang kapasitas 10 meter kubik, anggaran yang disiapkan mencapai Rp 3,1 miliar. Sementara itu, yang kapasitas 6,5 meter kubik, anggaran yang disiapkan Rp 2,6 miliar. (red) 

Foto : Wakil Walikota Surabaya Armudji menghentikan truk sampah yang tidak layak di jalan Fly over Banyu Urip. 

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh