Skip to main content

Untuk Aborsi Terdakwa Siti Malikah Mematok Harga Rp.6 Juta

Mediabidik.com - Siti Malikah dan Muzzamil, dua terdakwa yang terjerat kasus aborsi terhadap korban Risa Amelia, kembali menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan terdakwa.

Terdakwa Muzammil, kekasih Risa, saat di periksa menyampaikan bahwa terdakwa Siti Malikah sempat meminta harga untuk aborsi sebesar Rp 6 juta. Harga tersebut membuat sepasang kekasih ini keberatan karena terlalu mahal.

"Saya lalu tawar hingga sepakat cuma bayar Rp 3 juta," Muzzamil saat memberikan keterangan di ruang Garuda 2, Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (10/9/2020).

Setelah terjadi kesepakatan, Siti, Muzzamil dan Risa kemudian berangkat menuju hotel untuk melakukan aborsi. Siti Malikah yang memesankan dua kamar. Satu kamar untuk praktik aborsi, satu kamar lagi untuk istirahat pasiennya setelah aborsi.

"Kami baru bayar setelah eksekusi (aborsi)," tambah Muzammil.

Lebih lanjut, menurut pengakuan Muzammil, biaya aborsi tersebut dibayar dengan menggunakan uang Risa. Keterangan Muzammil ini, lalu dibenarkan oleh Risa, saat bersaksi melalui video call.

"Sudah tidak bertanggungjawab dan minta untuk aborsi, justru tidak punya uang. Dia maunya hanya terima beres saja. Bayarnya pakai uang saya. Saya kasih ke Muzammil untuk dikasih ke bu bidan," ujar Risa.

Usai diaborsi, menurut Muzzamil, janin yang sudah berusia lima bulan itu tidak langsung keluar saat proses aborsi. Janin itu baru keluar keesokan harinya di kamar kos Risa. "Saya bungkus pakai plastik, dimasukkan ke paper bag, saya buang di sungai dekat Galaxy Mall," ungkap Muzammil.

Sementara itu, Siti mengaku bahwa dirinya sempat menolak untuk mengaborsi janin yang sudah berusia lima bulan tersebut. Dia beralasan sangat beresiko mengaborsi janin yang sudah besar. Namun, pasiennya menolak.

"Saya bilang kalau sudah besar kenapa tidak dilanjutkan saja sampai lahir. Saya sudah melarang mereka menggugurkan kandungannya," tutur Siti.

Di sisi lain, Muzammil sudah tahu kekasihnya yang merupakan mantan teman kerjanya di salon itu hamil sejak lima bulan sebelumnya. Namun, dia kebingungan mencari orang yang bisa mengaborsi sebelum bertemu Siti.

Muzammil sudah punya istri. Risa menurutnya tidak tahu mengenai statusnya itu. Dia sengaja menyembunyikan statusnya agar Risa mau berpacaran dengannya. "Dia tidak tahu saya punya istri karena sekarang sudah cerai. Tahunya saya masih bujang," tandas Muzammil. (opan)


Foto : Tampak terdakwa Muzzamil Dan Siti Malikah saat jalani sidang telekonferensi di PN Surabaya, Kamis (10/9/2020). eno

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni...