Skip to main content

Dewan Desak Pemprov Jatim Serius Tangani Jalan Rusak Penyebab Kemacetan

SURABAYA (Media Bidik) -  Salah satu fakta yang ada  dilapangan banyak  jalan yang ada di pedesaan masih sering kali terlihat rusak sehingga hal ini menjadi penyebab kemacetan sampai menimbulkan kecelakaan.
         
Menurut H.Rofik Anggota DPRD Jatim mengatakan saat ini dirinya merasa miris ketika masih banyak masyarakat masyarakat Jatim khususnya yang ada di Lumajang tepatnya di  Jalan Trans Ranuyoso yaitu jalan yang menghubungkan Lumajang ke Suraba kerap macet .
       
Pria asli kelahiran Lumajang ini menerangkan bahwa masih banyak  masyarakat yang mempertanyakan  Kemacetan Parah yang terjadi di kedua pasar yaitu Pasar Ranuyoso dan Pasar Gunung Tengungu.
      
" Pemerintah seharusnya turun ke lapangan atasi jalan yang rusak untuk mencari solusi agar  jalan yang sering mengalami kemacetan tersebut tidak akan macet lagi ," terang H.Rofik di ruang  kerjanya,Selasa ( 19/7).
       
Politisi dari PPP Jatim ini menegaskan, selain masalah kemacetan yang ada di pasar Ranuyoso , tidak sedikitmasyarakat yang ada dipedesaan  mengeluhkan terkait pembangunan  Jembatan Layang atau Jalan Alternatif, karena selama ini hanya warga kota yang selalu di perhatikan terkait infrastruktur jalan, akan tetapi daerah perdesaan sepertinya di anak tirikan oleh Pemerintah.
       
" Pemerintah seharusnya tidak tebang pilih soal perbaikan infrastruktur jalan, karena warga desa juga masyarakat Jawa Timur, "ungkap H.Rofik.
       
karena itu, dirinya berjanji akan  menyampaikan  kesiapannya untuk meneruskan usulan ini kepada pihak terkait.terutama Dinas PU Bina Marga Jatim agar dianggarkan pembangunan jalan layang atau jalan pintas yang bisa menjadi solusi kemacetan di sepanjang Jalan arah Lumajang ke Surabaya. (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...