Skip to main content

Pasar Pabean Akan Direvitalisasi, Wakil Walikota Tinjau Kondisi Pedagang

Mediabidik.com - Menjelang bulan Ramadhan yang diperkirakan 23 Hari lagi dimulai pada 2 April 2022, menjadi sebuah keniscayaan saat sejumlah bahan pokok merangkak naik.

Pemerintah Kota Surabaya berkoordinasi dengan lintas sektor seperti Satgas Pangan untuk melakukan ketersediaan bahan pokok di sejumlah pasar dan distributor. 

Selain menggelar Operasi pasar Rutin, di kota Surabaya diharapkan tidak terjadi penimbunan bahan pokok agar masyarakat bisa khusuk menjalani ibadah puasa dengan bahan pokok yang terjangkau.

Memastikan Ketersediaan Bahan Pokok Wakil Walikota Surabaya Armuji meninjau langsung Pasar Pabean pada Kamis (10/3) untuk mengecek harga bahan Pokok di Pasar.

"Tadi setelah kami cek beberapa mengalami kenaikan seperti harga ayam, tetapi untuk cabai rawit ada pada kisaran Rp 45.000 per kilogram , jangan sampai ada gangguan distribusi sehingga ketersediaan stok aman jelang Ramadhan," kata Armuji

Dirinya juga berharap pasca penetapan PPKM Level 2 di Kota Surabaya juga mampu memompa gairah ekonomi di kota Surabaya. Cak Ji juga menyinggung upaya revitalisasi pasar tradisional juga di matangkan oleh Pemerintah Kota Surabaya diantaranya Pasar Pabean.

"Ada tiga pasar yang akan di revitalisasi diantaranya Pasar Keputran Utara , Pasar Pabean dan Pasar Kembang. Kalau pasar bersih dan rapi nanti ekonomi juga bergerak positif" , tegas Armuji

Menurutnya revitalisasi pasar rakyat itu sangat dibutuhkan. Tempat itu menjadi urat nadi perekonomian warga. Setiap hari perputaran uang mengalir. Juga bisa mengungkit ekonomi setelah lepas dari pandemi.

Pasar Pabean bakal jadi ikon wisata kota tua. Pemkot Surabaya akan merevitalisasi pusat perbelanjaan legendaris tersebut. Pemerintah rencananya menggandeng Kementerian Perdagangan (Kemendag) karena anggaran yang diperlukan untuk penataan cukup besar. (Diperkirakan menghabiskan dana Rp 7 Miliar). (red) 

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

40 Saksi Masuk Dalam Daftar Jaksa, Salah Satunya Anak Risma

SURABAYA (Mediabidik) - Sebanyak hampir 40 orang masuk dalam daftar saksi perkara amblesnya jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu di antaranya ialah putra dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi. Jaksa Penuntut Umum tak menyebut dalam kapasitas sebagai apa Fuad insiden Gubeng ambles itu.  Para saksi itu tercantum dalam dua berkas terpisah. Berkas pertama terdiri dari tiga terdakwa dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan berkas kedua juga terdiri dari tiga terdakwa dari pihak pemilik proyek, PT Saputra Karya. "Yang (berkas terdakwa) NKE hampir 40 (saksi)," kata jaksa Rahmat Hari Basuki.  Para saksi itu kebanyakan dari pihak swasta yang digandeng PT Saputra Karya dalam pengerjaan proyek Gubeng Mixed Used Development, gedung pengembangan dari Rumah Sakit Siloam. Ada juga saksi dari pihak Pemerintah Kota Surabaya berkaitan dengan penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB.  Sayang, Rahmat ogah menyebutkan nama

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh